BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Sejarah Fisika penting untuk
diketahui karena pengetahuan ini akan memberikan pengertian yang lebih mendalam
tentang kemajuan Fisika dewasa ini. Mungkin kejadian-kejadian tertentu di zaman
mereka itu tidak mempunyai arti penting dipandang dari segi mereka sendiri,
tetapi dari sudut historis merupakan sebagian dari kejadian-kejadian yang
spektakuler yang telah mereka capai. Dengan demikian kita mendapat kesadaran
yang lebih baik atas kebenaran pengetahuan manusia tentang Fisika modern
sebagai perkembangan dari sains secara keseluruhan.
Cara dan kemampuan berpikir manusia selalu berkembang
seiring dengan berjalannya waktu. Begitu pula dengan ilmu dan pengetahuan yang
didapat oleh manusia, semakin lama semakin mendalam dan luas. Mulai dari zaman
purba hingga zaman kontemporer atau zaman sekarang. Perkembangan ilmu di tiap –
tiap wilayah atau benua yang dihuni manusia berbeda – beda,
sesuai dengan karakter dan kemampuan pemikiran dari manusia itu sendiri. Yang mana perkembangan tersebut merupakan rangkaian panjang sejarah peradaban umat manusia, yang dengan kemampuan akal, pikirannya selalu berusaha melangkah maju.
sesuai dengan karakter dan kemampuan pemikiran dari manusia itu sendiri. Yang mana perkembangan tersebut merupakan rangkaian panjang sejarah peradaban umat manusia, yang dengan kemampuan akal, pikirannya selalu berusaha melangkah maju.
Selanjutnya dalam makalah ini akan
dititik beratkan untuk membahas perkembangan dan pertumbuhan pemikiran Fisika
dari zaman Yunani sampai zaman Modern.Sejarah
pemikiran Fisika memiliki karakteristik periode-periode yang dapat dibagi ke
dalam 4 periode, di mana setiap periode mempunyai karakteristik tertentu.
Sejarah fisika
sepanjang yang telah diketahui telah dimulai pada tahun sekitar 2400 SM, ketika
kebudayaan Harappan menggunakan suatu benda untuk memperkirakan dan menghitung
sudut bintang di angkasa. Sejak saat itu fisika terus berkembang sampai
sekarang. Perkembangan ini tidak hanya membawa perubahan di dalam bidang dunia
benda, matematika dan filosofi, namun juga melalui teknologi, membawa perubahan
ke dunia sosial masyarakat. Revolusi ilmu yang berlangsung terjadi pada sekitar
tahun 1600 dapat dikatakan menjadi batas antara pemikiran purba dan lahirnya
fisika klasik. Dan akhirnya berlanjut ke tahun 1900 yang menandakan mulai
berlangsungnya era baru (era fisika modern).
Fisika adalah sains atau ilmu tentang alam dalam makna yang
terluas. Fisika mempelajari gejala alam yang tidak hidup atau materi dalam
lingkup ruang dan waktu. Fisikawan mempelajari perilaku dan sifat materi dalam
bidang yang sangat beragam, mulai dari partikel submikroskopis yang membentuk
segala materi (fisika partikel) hingga perilaku materi alam semesta sebagai
satu kesatuan kosmos.
Beberapa sifat yang dipelajari dalam fisika merupakan sifat
yang ada dalam semua sistem materi yang ada, seperti hukum kekekalan energi.
Sifat semacam ini sering disebut sebagai hukum fisika. Fisika sering disebut
sebagai "ilmu paling mendasar", karena setiap ilmu alam lainnya
(biologi, kimia, geologi, dan lain-lain) mempelajari jenis sistem materi
tertentu yang mematuhi hukum fisika. Misalnya, kimia adalah ilmu tentang
molekul dan zat kimia yang dibentuknya. Sifat suatu zat kimia ditentukan oleh
sifat molekul yang membentuknya, yang dapat dijelaskan oleh ilmu fisika seperti
mekanika kuantum, termodinamika, dan elektromagnetika.
Dalam periode ini, Fisika berkembang dengan pesat terutama dalam
mendapatkan formulasi-formulasi umum dalam Mekanika, Fisika Panas,
Listrik-Magnet dan Gelombang, yang masih terpakai sampai saat ini. Dalam
Gelombang diformulasikan teori gelombang cahaya, prinsip interferensi, difraksi
dan lain-lain. Dalam fisika klasik, fenonema alam dilukiskan secara konkrit
melalui logika "naif" dan "rasio akal sehat". Bidang ini
mencakup mekanika Newton, teori elektronmagnetik Maxwell, optika geometri,
optika gelombang dan sebagian termodinamika. Dalam fisika klasik, kecepatan pertikel
yang diteliti dianggap sangat kecil dibanding kecepatan cahaya, dan selain
itu besaran aksi dan energinya sangat besar dibanding bilangan kuantum Planck.
PEMBAHASAN
A.
Sejarah
Fisika dan Perkembangan Sains
Menurut Richtmeyer, sejarah
perkembangan ilmu Fisika dibagi dalam empat periode yaitu:
1.
Periode Pra-Sains (Antara zaman purbakala s/d 1550)
Pada periode pra-sains manusia belum berfikir mengenai awal terbentuknya bumi. Dari mana bumi berasal atau
kapan bumi ini terbentuk. Perkembangan pengetahuan mengenai bumi pada periode
ini masih seputar bentuk-bentuk bumi yang di kemukakan atas
dasar pemikiran yang sederhana.
Menurut Richtmeyer, periode pra sains
(purbakala) termasuk periode pertama yang terjadi mulai dari zaman yunani
sampai tahun 1550an. Dalam periode pertama ini belum ada penelitian yang
sistematis. Beberapa penemuan pada periode ini diantaranya :
a) 2400 SM – 599 SM
Di bidang astronomi sudah dihasilkan Kalender
Mesir dengan 1 tahun = 365 hari, prediksi gerhana, jam matahari, dan katalog
bintang. Dalam Teknologi sudah ada peleburan berbagai logam, pembuatan roda,
teknologi bangunan (piramid), standar berat, pengukuran, koin (mata uang).
b) 600
SM – 530 M
Perkembangan ilmu dan teknologi sangat
terkait dengan perkembangan matematika. Dalam bidang Astronomi sudah ada
pengamatan tentang gerak benda langit (termasuk bumi), jarak dan ukuran benda
langit. Dalam bidang sains fisik Physical Science, sudah ada Hipotesis
Democritus bahwa materi terdiri dari atom-atom. Archimedes memulai tradisi
“Fisika Matematika” untuk menjelaskan tentang katrol, hukum-hukum hidrostatika
dan lain-lain. Tradisi Fisika Matematika berlanjut sampai sekarang.
c) 530
M – 1450 M
Dalam
kurun waktu ini terjadi Perkembangan Kalkulus. Dalam bidang Astronomi ada
“Almagest” karya Ptolomeous yang menjadi teks standar untuk astronomi, teknik
observasi berkembang, trigonometri sebagai bagian dari kerja astronomi
berkembang. Dalam Sains Fisik, Aristoteles berpendapat bahwa gerak bisa terjadi
jika ada yang mendorong secara terus menerus.
d) 1450
M- 1550
Ada publikasi teori heliosentris dari
Copernicus yang menjadi titik penting dalam revolusi saintifik. Sudah ada arah
penelitian yang sistematis. Adapun tokoh-tokoh fisika pada zaman ini
diantaranya adalah:
a) Thales
(620-547 SM)
Menurut
pemikiran Thales, air adalah elemen dasar alam. Segenap isi alam semesta ini
terbuat dari air. Gerakan larinya air merupakan alasan dasar untuk seluruh
gerakan. Thales menganggap materi dan gaya sebagai satu kesatuan.
b) Anaksimandross
(609-546 SM)
Anaksimandross
merupakan muridnya Thales yang mempercayai bahwa alam diatur oleh suatu
hukum. Menurutnya entitas wujud alam semesta adalan apeiron. Apeiron ini mirip
dengan konsep “kehampaan atau vacuum”, sesutau yang tak jelas atau tak tentu
dalam ruang dan waktu. Dia mempunyai gagasan bahwa evolusi binatang itu melalui
mutasi, dan bukan melalui seleksi alam.
c) Anaksimenes
(585-525 SM)
Anaksimenes merupakan murid dari
Anaksimandros. Dia mengungkapkan bahwa udara atau angin merupakan entitas wujud
alam semesta, udaralah yang mendasari segalanya sehingga dapat dikatakan bahwa
panas dan dingin merupakan penyebab udara menciptakan suatu bentuk. Menurutnya
bumi, matahari dan bintang adalah cakram atau piringan di atas udara.
d) Empedocles
(490-430 SM)
Menurut pendapat dari Empedocles, entitas
wujud di alam semesta terdiri atas empat unsur yaitu api, angin, air, tanah.
Unsur-unsur empat tersebut tidak bisa saling tukar menukar satu sama lain. Teori
empat unsur ini di adopsi Aristoteles dan diyakini hingga abad renaisans
(pencerahan). Untuk membuktikan bahwa dia bisa abadi, dia melompat ke kawah
gunung api Etna.
e) Leucippos
(5 SM)
Menurut pendapat Leucippos di dunia ini tak
ada yang terjadi secara kebetulan tanpa alasan, segalanya pasti punya tujuan.
Leucippos merupakan Bapak Atomisme yang berpendapat bahwa entitas wujud adalah
atom. Ada dua entitas yang invariant (karar) yaitu atom dan kehampaan. Segala
sesuatu juga memiliki sifat mendasar yaitu perubahan dan gerak.
Pada tahun 384-322 SM, Aristoteles mengemukakan teori :
§ Geosentris
(Bumi
sebagai pusat tata surya) yang kemudian di
awal abad ke-2 Claudius Ptolemaus juga mengungkapkan teori tersebut.
Sedangkan sekitar tahun 310-230 SM Aristrachus mengajukan teori.
§ Heliosentris
(Matahari sebagai pusat tata surya) yang kemudian Copernicus juga
mengungkapkan teori tersebut pada abad ke-15.
2.
Periode Awal Sains (1550 s/d 1800)
Pada periode ini merupakan periode awal manusia berfikir
mengenai darimana dan bagaimana proses bumi ini terbentuk. periode
kedua ini mulai dikembangkan metoda penelitian yang sistematis dengan Galileo
dikenal sebagai pencetus metoda saintifik dalam penelitian. Hasil-hasil yang didapatkan antara
lain:
1) Kerja sama antara eksperimentalis
dan teoris menghasilkan teori baru pada gerak planet.
2) Newton: meneruskan kerja Galileo
terutama dalam bidang mekanika menghasilkan hukum-hukum gerak yang sampai
sekarang masih dipakai.
3) Dalam Mekanika selain Hukum-hukum
Newton dihasilkan pula Persamaan Bernoulli, Teori Kinetik Gas, Vibrasi
Transversal dari Batang, Kekekalan Momentum Sudut, Persamaan Lagrange.
4) Dalam Fisika Panas ada penemuan
termometer, azas Black, dan Kalorimeter.
5) Dalam Gelombang Cahaya ada penemuan
aberasi dan pengukuran kelajuan cahaya.
6) Dalam Kelistrikan ada klasifikasi
konduktor dan nonkonduktor, penemuan elektroskop, pengembangan teori arus
listrik yang serupa dengan teori penjalaran panas dan Hukum Coulomb.
3.
Periode Fisika Klasik (1800 s/d 1890)
Menurut
Richtmeyer, periode sains klasik termasuk periode ketiga yang dimulai dari
tahun 1800an sampai 1890an. Pada periode ini diformulasikan konsep-konsep
fisika yang mendasar yang sekarang kita kenal dengan sebutan Fisika Klasik.
Dalam periode ini pemahaman dibidang kefisikaan masih sempit dan
perkembangannya tidak seluas pada perkembangan konsep-konsep fisika modern. Contoh-contoh
pemikiran pada zaman ini adalah :
a) Mekanika
Klasik (Mekanika Newtonian)
Dalam Mekanika diformulasikan Persamaan
Hamiltonian (yang kemudian dipakai dalam Fisika Kuantum), Persamaan gerak benda
tegar, teori elastisitas, hidrodinamika. Mekanika klasik disini menggambarkan
dinamika partikel atau sistem partikel. Dinamika partikel demikian, ditunjukkan
oleh hukum-hukum Newton tentang gerak, terutama oleh hukum kedua Newton. Hukum
ini menyatakan, “Sebuah benda yang memperoleh pengaruh gaya atau interaksi akan
bergerak sedemikian rupa sehingga laju perubahan waktu dari momentum sama
dengan gaya tersebut”.
Hukum-hukum gerak Newton baru memiliki arti
fisis, jika hukum-hukum tersebut diacukan terhadap suatu kerangka acuan
tertentu, yakni kerangka acuan inersia (suatu kerangka acuan yang bergerak
serba sama – tak mengalami percepatan). Prinsip Relativitas Newtonian
menyatakan, “Jika hukum-hukum Newton berlaku dalam suatu kerangka acuan maka
hukum-hukum tersebut juga berlaku dalam kerangka acuan lain yang bergerak serba
sama relatif terhadap kerangka acuan pertama”.
Konsep
partikel bebas diperkenalkan ketika suatu partikel bebas dari pengaruh gaya
atau interaksi dari luar sistem fisis yang ditinjau (idealisasi fakta fisis
yang sebenarnya). Gerak partikel terhadap suatu kerangka acuan inersia tak
gayut (independen) posisi titik asal sistem koordinat dan tak gayut arah gerak
sistem koordinat tersebut dalam ruang. Dikatakan, dalam kerangka acuan inersia,
ruang bersifat homogen dan isotropik. Jika partikel bebas bergerak dengan
kecepatan konstan dalam suatu sistem koordinat selama interval waktu tertentu
tidak mengalami perubahan kecepatan, konsekuensinya adalah waktu bersifat
homogen.
b)
Elektrodinamika Klasik
Dalam elektrodinamika diformulasikan Hukum
Ohm, Hukum Faraday, Teori Maxwell dan lain-lain. Elekrodinamika, sesuai dengan
namanya adalah kajian yang menganalisis fenomena akibat gerak elektron.
Fenomena ini berkaitan dengan kelistrikan dan kemagnetan. Kendati
elektrodinamika merupakan bagian dari fisika klasik, hukum-hukum
elektrodinamika yang dikompilasi oleh Maxwell ternyata sesuai dengan teori
Relativitas, salah satu pilar dari fisika modern. Teori elektromagnet membahas
medan elektromagnet, yaitu medan listrik dan medan magnet . Kedua besaran ini
berhubungan dengan rapat muatan dan rapat arus. Bagian ini tidak akan mengulas
secara rinci teori medan elektromagnet sebab dapat diperoleh dalam kuliah
khusus tentang elektrodinamika. Hal yang perlu dikemukakan di sini adalah bahwa
menurut Maxwell, medan listrik dan magnet memenuhi persamaan Persamaan ini
mengungkapkan bahwa medan elektromagnet merambat dalam ruang dalam bentuk
gelombang dengan kecepatan tetap v. Maxwell adalah orang pertama yang
mengungkapkan bahwa gelombang EM pada jangkauan frekuensi tertentu adalah
gelombang cahaya. Sejak itu orang kemudian memahami bahwa gelombang EM meliputi
frekuensi sangat rendah seperti sinar tampak (frekuensi berkisar 4000 A –
7000A), hingga radiasi frekuensi tinggi seperti Sinar-X.
Dalam kajian optika dipahami bahwa cahaya
memiliki berbagai sifat yang menunjukkan bahwa konsep cahaya sebagai gelombang
tidak esensial. Akan tetapi guna menjelaskan secara lebih tepat mengenai gejala
interferensi, khususnya difraksi, konsep cahaya sebagai gelombang adalah
mutlak. Pada prinsipnya fisika klasik berpandangan bahwa materi terdiri atas
partikel dan radiasi terdiri atas gelombang. Pandangan ini menjadi acuan dalam
menjelaskan gejala alam. Contohnya : gaya yang dialami oleh partikel bermuatan
seperti, elektron dan proton, dengan massa masing-masing muatan listrik satu
satuan, berinteraksi melalui interaksi gravitasi (massa) dan elektromagnetik.
Geraknya dapat dijelaskan melalui Hukum Lorentz. Akan tetapi, teori klasik
tidak mampu menjelaskan bagaiman interaksi partikel ini dengan cahaya
(radiasi).
c)
Termodinamika Klasik
Termodinamika adalah cabang ilmu pengetahuan
yang membahas antara panas dan bentuk – bentuk energi lainnya. Michael A Saad
dalam bukunya menerangkan Termodimika merupakan sains aksiomatik yang berkenaan
dengan transformasi energi dari satu bentuk ke bentuk lainnya . energi dan materi
sangat berkaitan erat, sedemikian eratnya sehingga perpindahan energi akan
menyebabkan perubahan tingak keadaan materi tersebut.
Hukum pertama dari
termodinamika menyatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat
dihilangkan namun berubah dari satu bentuk menjadi bentuk yang lainnya. Hukum
ini mengatur semua perubahan bentuk energi secara kuantitatif dan tidak
membatasi arah perubahan bentuk itu. Pada kenyataannya tidak ada kemungkinan
terjadinya proses dimana proses tersebut satu–satunya hasil dari perpindahan
bersih panas dari suatu tempat yang suhunya lebih rendah ke suatu tempat yang
suhunya lebih tinggi. Pernyataan yang mengandung kebenaran eksperimental ini di
kenal dengan hukum kedua termodinamika.
Keterbatasan termodimika klasik. Termodinamika
klasik menggarap keadaan sistem dari sudut pandang makroskopik dan tidak
membuat hipotesa mengenai struktur zat. Untuk membuat analisa termodinamika
klasik kita perlu menguraikan keadaan suatu sistem dengan perincian mengenai
karakteristik – karakteristik keseluruhannya seperti tekanan , volume dan
temperature yang dapat diukur secara lansung dan tidak menyangkut asumsi –
asumsi mengenai struktur zat.
Termodinamika klasik tidak memperhatikan
perincian, perincian suatu proses tetapi membahas keadaan – keadaan
kesetimbangan. Dari sudut pandang termodinamika jumlah panas yang dipindahkan
selama suatu proses hanyalah sama dengan beda antara perubahan energi sistem
dan kerja yang dilaksanakan., jelaslah bahwa analisa ini tidak memperhatikan
mekanisme aliran panas maupun waktu yang diperlukan untuk memindahkan panas
tersebut.
Termodinamika
klasik mampu menerangkan mengapa perpindahan panas dapat terjadi, namun
termodinamika klasik tidak menjelaskan bagaimana cara panas dapat berpindah.
Kita mengenal bahwa panas dapat berpindah dengan tiga cara yaitu konduksi,
konveksi dan radiasi.
d) Teori
Relativitas Umum
Einstein
menyelesaikan teori relativitas umum pada 1915. Teori relativitas umum
menjelaskan bahwa gelombang elektromagnetik tidak sesuai dengan teori gerakan
Newton. Menurut Newton, gravitasi dianggap sebagai kekuatan penarik.
Planet-planet bergerak mengelilingi matahari dalam bentuk lingkaran elips
karena matahari memiliki kekuatan gravitasi yang amat besar. Tapi menurut
Einstein, gravitasi tidak dianggap sebagai kekuatan penarik, tapi lebih sebagai
kekuatan eksterior yang merupakan konsekwensi dari ruang dan waktu atau
ruang-waktu. Rangkaian ruang-waktu empat-dimensi yang melengkung seringkali
dilukiskan seperti sebuah karet yang dimelarkan oleh benda bermasa—bintang,
galaksi, dll. Benda bermassa seperti matahari melengkungkan ruang-waktu di
sekelilingnya dan planet-planet bergerak di sepanjang jalur melengkungnya
ruang-waktu. Einstein berkata: “materi memberitahu ruang bagaimana cara
melengkungkan atau memelarkan dirinya; ruang memberitahu materi cara bergerak”.
Teori relativitas umum memprediksi dengan tepat sampai pada tingkatan apakah
sebuah sinar cahaya akan terbentang saat ia lewat di dekat matahari. Kalau
dipaksa menyimpulkan teori relativitas umum dalam satu kalimat: Keberadaan
ruang, waktu, dan gravitasi tidak terpisahkan dari benda.
4.
Periode Fisika Modern (1890 s/d saat ini)
Menurut Richtmeyer, periode sains modern
termasuk periode ke empat yang dimulai dari tahun 1890an sampai sekarang. Pada
akhir abad ke 19 ditemukan beberapa fenomena yang tidak bisa dijelaskan melalui
fisika klasik. Hal ini menuntut pengembangan konsep fisika yang lebih mendasar
lagi yang sekarang disebut Fisika Modern. Dalam periode ini dikembangkan
teori-teori yang lebih umum yang dapat mencakup masalah yang berkaitan dengan
kecepatan yang sangat tinggi (relativitas) atau dan yang berkaitan dengan
partikel yang sangat kecil (teori kuantum).
Beberapa fenomena yang tidak bisa dijelaskan
melalui fisika klasik diantaranya adalah teori kinetik belum memuaskan bagi
kebanyakan para ahli fisika, karena model atom seperti bola kecil dianggap
masih belum cukup untuk menentang anggapan mengenai struktur dibagian dalam
atom tersebut. Kenyataannya beberapa ilmuwan menolak untuk mengakuinya, sebab
atom berarti tidak dapat dibagi-bagi lagi dan tidak mungkin dibentuk atau
tersusun dari partikel lain. Pendirian seperti ini tidak dapat diubah lagi dan
telah cukup memuaskan pada periode ini.
Beberapa penemuan penting dalam zaman ini diantaranya :
a) Relativitas
Khusus
Teori Relativitas yang dipelopori oleh Einstein menghasilkan
beberapa hal diantaranya adalah kesetaraan massa dan energi E = mc2
yang dipakai sebagai salah satu prinsip dasar dalam transformasi partikel.
Hasil percobaan Michelson Morley tidak dapat
dijelaskan melalui Fisika Klasik. Maka Einstein mengemukakan dua postulat
relativitas khusus:
§ Hukum
fisika dapat dinyatakan dalam persamaan yang berbentuk sama dalam semua
kerangka acuan yang bergerak dengan kecepatan tetap satu terhadap lainnya.
§ Kelajuan
cahaya dalam ruang hampa sama besar untuk semua pengamat, tidak bergantung dari
keadaan gerak pengamat itu.
b)
Efek Compton
Teori Kuantum, yang diawali oleh karya
Planck dan Bohr dan kemudian dikembangkan oleh Schroedinger, Pauli,
Heisenberg dan lain-lain, melahirkan teori-teori tentang atom, inti, partikel
sub atomik, molekul, zat padat yang sangat besar perannya dalam pengembangan
ilmu dan teknologi.
Pada efek fotolistrik, cahaya dapat
dipandang sebagai kuantum energi dengan energi yang diskrit. Kuantum energi
tidak dapat digambarkan sebagai gelombang tetapi lebih mendekati bentuk
partikel. Partikel cahaya dalam bentuk kuantum dikenal dengan sebutan foton.
Pandangan cahaya sebagai foton diperkuat lagi melalui gejala yang dikenal
sebagai efek Compton.
Jika seberkas sinar-X ditembakkan ke sebuah
elektron bebas yang diam, sinar-X akan mengalami perubahan panjang gelombang
dimana panjang gelombang sinar-X menjadi lebih besar. Gejala ini dikenal
sebagai efek Compton, sesuai dengan nama penemunya, yaitu Arthur Holly
Compton.Sinar-X digambarkan sebagai foton yang bertumbukan dengan elektron
(seperti halnya dua bola bilyar yang bertumbukan). Elektron bebas yang diam
menyerap sebagian energi foton sehingga bergerak ke arah membentuk sudut
terhadap arah foton mula-mula. Foton yang menumbuk elektron pun terhambur
dengan sudut θ terhadap arah semula dan panjang gelombangnya menjadi
lebih besar. Perubahan panjang gelombang foton setelah terhambur. Dimana m
adalah massa diam elektron, c adalah kecepatan cahaya, dan h
adalah konstanta Planck.
B.
SEJARAH
PENEMU GELOMBANG DAN CAHAYA
a) Penemu Gelombang Radio
Kemajuan
teknologi berdampak pula terhadap siaran radio. Dulu kita hanya dapat menikmati
siaran radio dengan gelombang AM (amplitude modulation). Namun, kini
pendengar pun dimanjakan oleh kemunculan gelombang radio FM (frequency
modulation) yang bersuara lebih jernih. Orang yang berjasa menemukan
gelombang FM adalah Edwin Howard Armstrong yang dikenal sebagai “Bapak penemu
radio FM”.
Amstrong
dilahirkan pada tanggal 18 Desember 1890 di New York City, Amerika Serikat
(AS). Kepintaran dan keuletannya sudah tampak sejak kecil. Bahkan, ketika
usianya baru menginjak 14 tahun, ia telah bercita-cita ingin menjadi seorang
penemu. Ketika menginjak remaja, dia mulai mencoba menjadi tukang servis
alat-alat rumah tangga tanpa kabel (nirkabel), dan ketika duduk di bangku SMA,
dia telah mulai mengadakan uji coba dengan membuat tiang antena di depan
rumahnya untuk mempelajari teknologi nirkabel yang kala itu sering mengalami
gangguan. Dia dengan cepat dapat memahami permasalahan pada alat komunikasi
tersebut. Ia juga dapat menemukan kelemahan sinyal pada penerima akhir
transmisi komunikasi. Padahal, tidak ada cara lain untuk memperkuat tenaga pada
pengiriman akhir.
Untuk mengembangkan pengetahuannya pada
masalah gelombang komunikasi, setelah tamat SMA, Amstrong masuk ke Universitas
Columbia jurusan teknik. Di universitas itulah ia melanjutkan penelitiannya di
bidang nirkabel. Pada tahun ketiga di Universitas Columbia, Armstrong
memperkenalkan temuannya, berupa penguat gelombang radio pertama (radio
amplifier). Radio sendiri sebenarnya sudah ditemukan terlebih dahulu oleh
Lee De Forest yang menggunakan Tabung Audion yang diberi nama tabung Lee De
Forest. Namun, gelombang yang dipancarkannya masih terlalu lemah.
Armstrong
mempelajari cara kerja tabung Lee DeForest dan kemudian mendesain ulang dengan
mengambil gelombang elektromagnetik yang datang dari sebuah transmisi radio dan
dengan cepat memberi sinyal balik melalui tabung. Hanya sesaat, kekuatan sinyal
akan meningkat sebanyak 20.000 kali per detik. Fenomena ini oleh Armstrong
disebut dengan “regenerasi radio”, yang merupakan penemuan penting dan perlu
saat radio pertama kali ada. Dengan pengembangan ini, para teknisi radio tidak
memerlukan 20 ton generator lagi agar stasiun radio mereka mengudara. Desain
sirkuit tunggal temuan Armstrong menjadi kunci kelangsungan gelombang
transmiter yang menjadi inti operasional radio. Dan dia lulus sarjana teknik
tahun 1913. Atas temuannya tersebut, Armstrong mematenkan ciptaannya dan
memberi lisensinya pada Marconi Corporation tahun 1914.
Enam tahun
kemudian, Westinghouse membeli hak paten Armstrong atas penerima superheterodyne,
dan memulai kiprahnya menjadi stasiun radio pertama bernama KDKA di Pittsburgh.
Mulailah radio menjadi sangat populer pada saat itu, mulai dari hiburan sampai
berita penting, tidak ada yang tidak memakai jasa radio. Setelah itu,
bermunculan terus gelombang radio lainnya. RCA (The Radio Corporation of
America) segera membeli seluruh hak paten radio begitu juga radio lain ikut
membelinya.
Setelah
Perang Dunia I usai, Armstrong kembali ke Universitas Columbia dan bekerja
sebagai profesor di universitas tersebut. Tahun 1923 dia menikah dengan Marion
MacInnes, sekretaris dari Presiden RCA, David Sarnoff. Pada dekade tersebut dia
terlibat dalam perang perusahaan dalam mengendalikan hak paten radio. Hal ini
berlanjut sampai awal tahun 1930, dan Armstrong kalah di pengadilan. Meski
demikian, dia terus melanjutkan penelitian untuk memecahkan masalah statistik
radio. Ia berkesimpulan, hanya ada satu solusi agar karyanya yang telah dicuri
orang bisa dihargai, yaitu merancang sistem yang sama sekali baru.
Penelitian
demi penelitian pun terus dia lakukan untuk lebih menyempurnakan suara radio
tersebut. Pada 1933 Amstrong memperkenalkan sistem radio FM (frequency
modulation), yang memberi penerimaan jernih meskipun ada badai dan
menawarkan ketepatan suara yang tinggi yang sebelumnya belum ada. Sistem
tersebut juga menyediakan sebuah gelombang tunggal membawa dua program radio
dengan sekali angkut. Pengembangan ini disebut dengan multiplexing.
Sinyal
suara tidak dapat langsung dipancarkan karena sinyal suara bukan gelombang
elektromagnetik. Jika sinyal suara tersebut diubah menjadi gelombang
elektromagnetik sekalipun, berapa panjang antena yang dibutuhkan. Perbedaan antara gelombang AM dan FM,
yaitu Untuk
dapat mengirimkan sinyal suara dengan lebih mudah, sinyal suara tersebut
terlebih dahulu ditumpangkan pada sinyal radio dengan frekuensi yang lebih
tinggi dari sinyal suara tersebut. Metode untuk menumpangkan sinyal suara pada
sinyal radio disebut modulasi. Modulasi yang sering dipakai radio adalah
modulasi amplitudo (AM – amplitude modulation) dan modulasi frekuensi
(FM – frequency modulation). Beda utama antara gelombang AM dengan FM adalah cara
memodulasi suaranya. Gelombang FM mempunyai range tambahan sebesar plus
455 KHz. Jadi, jika ada frekeensi radio 88.00 FM, sebenarnya dia menggunakan
frekuensi 88.00 MHz + 455 KHz. Mengapa ada tambahan 455 KHz? Nah, gelombang FM
itu memodulasi suara secara digital. Jadi, gelombang suara audio itu dicacah
secara digital sesuai frekuensi audio (batas ambang telinga antara (6 Hz – 20
KHz). Setelah dicacah secara digital (tambahan 455 KHz tadi, sebagai digital audio
buffer), sinyal digital tsb. di-mix dengan gelombang radio (carrier)
yang berfrekuensi 88.0 MHz tadi, kemudian dilempar ke udara terbuka. Bagian
yang penting dari sistem pemancar FM adalah antena, saluran transmisi, dan
pemancar itu sendiri.
Untuk
memperkenalkan temuannya pada dunia, pada tahun 1940 Armstrong mendapat izin
untuk mendirikan stasiun radio FM pertama yang didirikan di Alpine, New Jersey.
Berkat temuannya tersebut , pada 1941, Institut Franklin memberi penghargaan
kepada Armstrong berupa medali Franklin, yang merupakan salah satu penghargaan
tertinggi komunitas ilmuwan. Kekalahannya dalam sengketa selama bertahun-tahun
dengan perusahaan yang telah memanfaatkan hak ciptanya, tak berpengaruh
terhadap pemberian medali Franklin tersebut.
Sayangnya,
Armstrong harus mengakhiri hidupnya dengan cara tragis. Sang penemu gelombang
radio FM tersebut diketemukan mati bunuh diri di tahun 1954. Istrinya, Marion
MacInnes, yang menjadi pewaris hasil temuan Armstrong melanjutkan perjuangan
suaminya bertempur di persidangan dan memenangkan jutaan dolar. Atas kejernihan
suara yang dihasilkannya di awal ’60-an, saluran FM mendominasi sistem radio,
dan bahkan digunakan untuk komunikasi antara bumi dan luar angkasa oleh Badan
Antariksa Nasional Amerika, NASA.
b)
Penemu
Gelombang Elektromagnetik
Dasar teori dari perambatan
gelombang elektromagnetik pertama kali dijelaskan pada 1873 oleh James Clerk
Maxwell dalam papernya di Royal Society mengenai teori dinamika medan
elektromagnetik (bahasa Inggris: A dynamical theory of the electromagnetic
field), berdasarkan hasil kerja penelitiannya antara 1861 dan 1865.
Pada 1878 David E. Hughes adalah
orang pertama yang mengirimkan dan menerima gelombang radio ketika dia
menemukan bahwa keseimbangan induksinya menyebabkan gangguan ke telepon
buatannya. Dia mendemonstrasikan penemuannya kepada Royal Society pada 1880
tapi hanya dibilang itu cuma merupakan induksi.
Adalah Heinrich Rudolf Hertz yang,
antara 1886 dan 1888, pertama kali membuktikan teori Maxwell melalui eksperimen,
memperagakan bahwa radiasi radio memiliki seluruh properti gelombang (sekarang
disebut gelombang Hertzian), dan menemukan bahwa persamaan elektromagnetik
dapat diformulasikan ke persamaan turunan partial disebut persamaan gelombang.
Gelombang elektromagnetik ditemukan oleh Heinrich Hertz.
Setiap muatan listrik yang memiliki
percepatan memancarkan radiasi elektromagnetik. Waktu kawat (atau panghantar
seperti antena) menghantarkan arus bolak-balik, radiasi elektromagnetik
dirambatkan pada frekuensi yang sama dengan arus listrik. Bergantung pada
situasi, gelombang elektromagnetik dapat bersifat seperti gelombang atau
seperti partikel. Sebagai gelombang, dicirikan oleh kecepatan (kecepatan
cahaya), panjang gelombang, dan frekuensi. Kalau dipertimbangkan sebagai
partikel, mereka diketahui sebagai foton, dan masing-masing mempunyai energi
berhubungan dengan frekuensi gelombang ditunjukan oleh hubungan Planck E = Hν,
di mana E adalah energi foton, h ialah konstanta Planck — 6.626 × 10 −34 J•s —
dan ν adalah frekuensi gelombang.
Sekitar abad ke 19, Maxwell
menyatakan persamaan nya yang cukup mengejutkan dunia Fisika. Salah satunya
menyatakan adanya gelombang elektromagnetik. Namun, saat itu belum dapat
dibuktikan. Karna itu, Heinrich Hertz mencoba untuk membuktikan keberadaan
gelombang elektromagnetik itu.
Secara
teori, Hertz menyadari bahwa gelombang elektromagnetik yang dinyatakan Maxwell
merupakan gabungan dari gelombang listrik dan gelombang magnetik secara saling
tegak lurus. Begitu pula dengan arah geraknya. Karena gelombang tersebut
mengandung gelombang listrik, maka Hertz mencoba membuktikan keberadaan
gelombang elektromagnetik tersebut melalui keberadaan gelombang listriknya yang
diradiasikan oleh rangkaian pemancar.
Hertz mencoba membuat rangkaian pemancar sederhana dengan
bantuan trafo untuk memperkuat tegangan dan
kapasitor sebagai penampung muatannya. Karena ada arus pergeseran pada gap
pemancar, diharapkan ada radiasi gelombang elektromagnetik yang akan
dipancarkan. Karena secara teori, dari percikan yang muncul akan dihasilkan
gelombang elektromagnetik.
Alhasil, pada rangkaian loop penerima yang hanya berupa
kawat berbentuk lingkaran yang tanpa diberikan sumber tegangan apapun, ternyata
muncul percikan listrik pada gap-nya. Ini membuktikan ada listrik yang mengalir
melalui radiasi suatu benda.yang akhirnya terhantarkan ke loop. Karena merasa
belum puas, Hertz mencoba untuk menghitung frekuensi pada loop.
Ternyata frekuensi yang dihasilkan
sama dengan frekuensi pemancar. Ini artinya listrik pada loop berasal dari
pemancar itu sendiri. Dengan ini terbuktilah adanya radiasi gelombang
elektromagnetik Maxwell. Percobaan Hertz ini juga memicu penemuan telegram
tanpa kabel dan radio oleh Marconi. Rangkaian ini ada dalam kaca quartz untuk
menghindari sinar UV.
c)
Penemu
Sinar Rontgen (Sinar X)
Tanggal 8 Nopember 1895 Rontgen
sedang membuat percobaan dengan "sinar cathode." Sinar cathode
terdiri dari arus electron. Arus diprodusir dengan menggunakan voltase tinggi
antara elektrode yang ditempatkan pada masing-masing ujung tabung gelas yang
udaranya hampir dikosongkan seluruhnya. Sinar cathode sendiri tidak khusus
merembes dan sudah distop oleh beberapa sentimeter udara. Pada peristiwa ini
Rontgen sudah sepenuhnya menutup tabung sinar cathode dengan kertas hitam
tebal, sehingga biarpun sinar listrik dinyalakan, tak ada cahaya yang bisa
terlihat dari tabung. Tetapi, saat Rontgen menyalakan arus listrik di dalam
tabung sinar cathode, dia terperanjat melihat bahwa cahaya mulai memijar pada
layar yang terletak dekat bangku seperti distimulir oleh sinar lampu. Kemudian
ia memadamkan tabung dan layar (yang terbungkus oleh barium platino cyanide)
cahaya berhenti memijar. Karena tabung sinar cathode sepenuhnya tertutup,
Rontgen segera sadar bahwa sesuatu bentuk radiasi yang tak terlihatan pasti
datang dari tabung ketika cahaya listrik dinyalakan. Karena ini merupakan hal
yang misterius, dia menyebut radiasi yang tampak itu "sinar X."
Adapun "X" merupakan lambang matematik biasa untuk sesuatu yang tidak
diketahui.
Telah
diketahui oleh aristoteles (384-322 sebelum masehi) bahwa suara disebabkan oleh
vibrasi udara. Pengetahuan ini kemungkinan di dasarkan pada pengamatan bahwa
musik dihasilkan oleh vibrasi dawai. Pada kenyataannya mempelajari hubungan
antara bunyi-bunyi musik dan panjang dari vibrasi dawai telah dikembangkan
dengan baik pada masa sebelum masehi atau dunia kuno. Tentunya , keterangan
yang cukup tentang gelombang suara tidak mungkin hingga ke jamannya Newton.
Walaupun tidak mengetahui sifat dasar dari cahaya pada jaman Newton, dia
bersepekulasi bahwa cahaya adalah gelombang sama seperti suara. Christian
Huygen (1629-1695) yang hidup pada waktu
yang sama dengan newton mengembnagkan sebuah teori gelombang tentang cahaya,
tapi Newton sendiri menyokong sebuah teori bahwa cahaya tersusun dari
partikel-partikel tak bermasa (corpuscles). Hipotesis Newton bahwa partikel tak
bermasa ini bergerak melalui ruang dengan kecepatan konstan dan ada perbedaan
tipe dari partikel tak bermasa untuk masing-masing warna. Dia keberatan tentang
teori gelombang dari cahaya, tidak seperti suara yang tidak kelihatan bengkok
di sekitar sudut. Gelombang alamiah dari cahaya akhirnya ditetapkan dengan
eksperimen dan demonstrasi yang terus menerus menurut prinsip superposisi.
Eksperimen-eksperimen ini di kerjakan oleh Thomas Young. Dan dilanjutkan oleh
Augustin Fresnel.
d)
Sejarah Penemu Cahaya
Cahaya adalah energi
berbentuk gelombang elekromagnetik yang kasat mata dengan panjang
gelombang sekitar 380–750 nm.
Pada bidang fisika,
cahaya adalah radiasi elektromagnetik, baik dengan panjang
gelombang kasat mata maupun yang tidak. Selain itu,
cahaya adalah paket partikel yang disebut foton. Kedua definisi
tersebut merupakan sifat yang ditunjukkan cahaya secara bersamaan sehingga
disebut "dualisme gelombang-partikel". Paket cahaya yang disebut spektrum
kemudian dipersepsikan secara visual oleh indera penglihatan sebagai warna. Bidang studi cahaya
dikenal dengan sebutan optika, merupakan area riset yang penting pada fisika modern.
Studi mengenai cahaya dimulai dengan
munculnya era optika klasik yang mempelajari besaran optik
seperti: intensitas,
frekuensi
atau panjang gelombang, polarisasi
dan fase
cahaya. Sifat-sifat cahaya dan interaksinya terhadap sekitar dilakukan dengan pendekatan paraksial geometris seperti refleksi
dan refraksi,
dan pendekatan sifat optik fisisnya yaitu: interferensi,
difraksi,
dispersi,
polarisasi.
Masing-masing studi optika klasik ini disebut dengan optika
geometris (geometrical optics) dan optika fisis
(physical optics). Pada puncak optika klasik, cahaya didefinisikan sebagai gelombang elektromagnetik dan memicu
serangkaian penemuan dan pemikiran.
1. Euclid
Euclid
(Alexandria) Dalam nya Optica ia mencatat bahwa perjalanan cahaya dalam
garis lurus dan menjelaskan hukum refleksi. Dia percaya bahwa visi akan
melibatkan sinar dari mata ke obyek terlihat dan ia mempelajari hubungan antara
ukuran jelas dari objek dan sudut-sudut yang mereka subtend di mata. Hero (juga dikenal sebagai Heron) di Alexandria. Dalam karyanya Catoptrica, Hero menunjukkan dengan metode geometri bahwa jalan sebenarnya yang diambil
oleh sebuah sinar cahaya dipantulkan dari sebuah cermin pesawat yang lebih
pendek daripada jalur tercermin lain yang mungkin diambil antara sumber dan
titik pengamatan.
2. Robert
Grosseteste
Robert
Grosseteste (Inggris) scholarum. Magister dari Universitas Oxford dan
pendukung pandangan bahwa teori harus dibandingkan dengan observasi,
Grosseteste menganggap bahwa sifat cahaya memiliki arti khusus dalam filsafat
alam dan menekankan pentingnya matematika dan geometri di mereka belajar. Dia
percaya bahwa warna terkait dengan intensitas dan bahwa mereka memperpanjang
dari putih menjadi hitam, putih yang paling murni dan berbaring di luar merah
dengan hitam tergeletak di bawah biru. pelangi itu menduga sebagai akibat
refleksi dan refraksi cahaya matahari oleh lapisan dalam 'awan berair' tapi
pengaruh tetesan individu tidak dianggap. Dia memegang melihat, bersama dengan
orang-orang Yunani sebelumnya, bahwa visi melibatkan emanasi dari mata ke objek
yang dirasakan.
3. Roger Bacon
Roger Bacon
(Inggris). Seorang pengikut Grosseteste di Oxford, Bacon diperpanjang pekerjaan
Grosseteste di optik. Ia menganggap bahwa kecepatan cahaya terbatas dan bahwa
disebarluaskan melalui media dengan cara yang analog dengan propagasi suara.
Dalam karyanya Opus Maius, Bacon menggambarkan studinya atas perbesaran benda
kecil dengan menggunakan lensa cembung dan menyarankan agar mereka bisa
menemukan aplikasi di koreksi penglihatan yang rusak. Dia menghubungkan
fenomena pelangi untuk refleksi sinar matahari dari hujan individu
4. Al-Kindi
(801 M – 873 M)
Ilmuwan
Muslim pertama yang mencurahkan pikirannya untuk mengkaji ilmu optik adalah Al-Kindi
(801 M – 873 M). Hasil kerja kerasnya mampu menghasilkan pemahaman baru tentang
refleksi cahaya serta prinsip-prinsip persepsi visual.
Secara lugas, Al-Kindi menolak konsep tentang
penglihatan yang dilontarkan Aristoteles. Dalam pandangan ilmuwan Yunani itu,
penglihatan merupakan bentuk yang diterima mata dari obyek yang sedang dilihat.
Namun, menurut Al-Kindi penglihatan justru ditimbulkan daya pencahayaan yang
berjalan dari mata ke obyek dalam bentuk kerucut radiasi yang padat.
5. Ibnu Sahl
(940 M – 100 M)
Sarjana Muslim lainnya yang menggembangkan ilmu optik adalah Ibnu Sahl (940
M – 100 M). Sejatinya, Ibnu Sahl adalah seorang matematikus yang mendedikasikan
dirinya di Istana Baghdad. Pada tahun 984 M, dia menulis risalah yang berjudul
On Burning Mirrors and Lenses (pembakaran dan cermin dan lensa). Dalam risalah
itu, Ibnu Sahl mempelajari cermin membengkok dan lensa membengkok serta titik
api cahaya.
Ibnu Sahl
pun menemukan hukum refraksi (pembiasan) yang secara matematis setara dengan
hukum Snell. Dia menggunakan hukum tentang pembiasan cahaya untuk
memperhitungkan bentuk-bentuk lensa dan cermin yang titik fokus cahayanya berada di sebuah titik di poros.
6. Al-Haitham
(965 M – 1040 M)
Ilmuwan
Muslim yang paling populer di bidang optik adalah Ibnu Al-Haitham (965 M – 1040
M). Menurut Turner, Al-Haitham adalah sarjana Muslim yang mengkaji ilmu optik
dengan kualitas riset yang tinggi dan sistematis. “Pencapaian dan
keberhasilannya begitu spektakuler,” puji Turner. Sang ilmuwan Muslim ini meyakini bahwa sinar cahaya keluar dari garis lurus dari setiap titik di
permukaan yang bercahaya.
Selain itu,
Al-Haitham memecahkan misteri tentang lintasan cahaya melalui berbagai media
melalui serangkaian percobaan dengan tingkat ketelitian yang tinggi.
Keberhasilannya yang lain adalah ditemukannya teori pembiasan cahaya.
Al-Haitham pun sukses melakukan eksperimen pertamanya tentang penyebaran cahaya
terhadap berbagai warna.
Ia pun
mencetuskan teori tentang berbagai macam fenomena fisik seperti bayangan,
gerhana, dan juga pelangi. Ia juga melakukan percobaan untuk menjelaskan
penglihatan binokular dan memberikan penjelasan yang benar tentang peningkatan
ukuran matahari dan bulan ketika mendekati horison. Ibnu Haytham menyatakan
bahwa objek yang dilihat mengeluarkan cahaya yang kemudian ditangkap mata
sehingga bisa terlihat.
Secara detail, Al-Haitham pun menjelaskan sistem
penglihatan mulai dari kinerja syaraf di otak hingga kinerja mata itu sendiri.
Ia juga menjelaskan secara detil bagian dan fungsi mata seperti konjungtiva,
iris, kornea, lensa, dan menjelaskan peranan masing-masing terhadap penglihatan
manusia. Al-Haitham
juga mencetuskan teori lensa pembesar.
7. Kamal Al-Din
Al-Farisi (1267 -1319 M)
Kitab Tanqih
merupakan pendapat dan pandangan al-Farisi terhadap buah karya Ibnu Haytham.
Dalam pandangannya, tak semua teori optik yang diajukan Ibnu Haytham menemukan
kebenaran. Guna menutupi kelemahan teori Ibnu Haytham, al-Farisi Al-Farisi lalu
mengusulkan teori alternatif. Sehingga, kelemahan dalam teori optik Ibnu
Haytham dapat disempurnakan.
Salah satu
bagian yang paling penting dalam karya al-Farisi adalah komentarnya tentang
teori pelangi. Ibnu Haytham sesungguhnya mengusulkan sebuah teori, tapi al-Farisi
mempertimbangkan dua teori yakni teori Ibnu Haytham dan teori Ibnu Sina
(Avicenna) sebelum mencetuskan teori baru. Teori yang diusulkan al-Farisi
sungguh luar biasa. Ia mampu menjelaskan fenomena alam bernama pelangi
menggunakan matematika.
Menurut Ibnu
Haytham, pelangi merupakan cahaya matahari dipantulkan awan sebelum mencapai
mata. Teori yang dicetuskan Ibnu Haytham itu dinilainya mengandung kelemahan,
karena tak melalui sebuah penelitian yang terlalu baik. Al-Farisi kemudian
mengusulkan sebuah teori baru tentang pelangi. Menurut dia, pelangi terjadi
karena sinar cahaya matahari dibiaskan dua kali dengan air yang turun. Satu
atau lebih pemantulan cahaya terjadi di antara dua pembiasan.
Al-Farisi membuktikan teori tentang pelanginya melalui eksperimen yang luas
menggunakan sebuah lapisan transparan diisi dengan air dan sebuah kamera
obscura," kata J. J O'Connor, dan E.F. Robertson dalam karyanya bertajuk
"Kamal al-Din Abu'l Hasan Muhammad Al-Farisi". Al-Farisi pun diakui
telah memperkenalkan dua tambahan sumber pembiasan, yaitu di permukaan antara
bejana kaca dan air. Dalam karyanya, al-farisi juga menjelaskan tentang warna
pelangi. Ia telah memberi inspirasi bagi masyarakat fisika modern tentang cara
membentuk warna.
Para ahli
sebelum al-Farisi berpendapat bahwai warna merupakan hasil sebuah pencampuran
antara gelap dengan terang. Secara khusus, ia pun melakukan penelitian yang
mendalam soal warna. Ia melakukan penelitian dengan lapisan/bola transparan.
Hasilnya, al-Farisi mencetuskan bahwa warna-warna terjadi karena
superimposition perbedaan bentuk gambar dalam latar belakang gelap.
"Jika
gambar kemudian menembus di dalam, cahaya diperkuat lagi dan memproduksi sebuah
warna kuning bercahaya. Selanjutnya mencampur gambar yang dikurangi dan kemudian
sebuah warna gelap dan merah gelap sampai hilang ketika matahari berada di luar
kerucut pembiasan sinar setelh satu kali pemantulan," ungkap al-Farisi.
Penelitiannya
itu juga berkaitan dengan dasar investigasi teori dalam dioptika yang disebut
al-Kura al-muhriqa yang sebelumnya juga telah dilakukan oleh ahli optik Muslim
terdahulu yakni, Ibnu Sahl (1000 M) dan Ibnu al-Haytham (1041 M). Dalam Kitab
Tanqih al-Manazir , al-Farisi menggunakan bejana kaca besar yang bersih dalam
bentuk sebuah bola, yang diisi dengan air, untuk mendapatkan percobaan model
skala besar tentang tetes air hujan.
Dia kemudian menempatkan model ini dengan sebuah
kamera obscura yang berfungsi untuk mengontrol lubang bidik kamera untuk
pengenalan cahaya. Dia memproyeksikan cahaya ke dalam bentuk bola dan akhirnya
dikurangi dengan beberapa percobaan dan penelitian yang mendetail untuk
pemantulan dan pembiasan cahaya bahwa warna pelangi adalah sebuah fenomena
dekomposisi cahaya.
8. Al Hasan
(965-1038 M)
Al Hasan (965-1038) mengemukakan pendapat bahwa
mata dapat melihat benda-benda di sekeliling karena adanya cahaya yang
dipancarkan atau dipantulkan oleh benda-benda yang bersangkutan masuk ke dalam
mata. Teori ini akhirnya dapat diterima oleh orang banyak sampai sekarang ini.
9. Sir Isaac
Newton (1642-1727 M)
Sir Isaac
Newton (1642-1727) yang mendukung
pendapat Al Hasan merupakan ilmuwan berkebangsaan Inggris yang mengemukakan
pendapat bahwa dari sumber cahaya dipancarkan partikel-partikel yang sangat
kecil dan ringan ke segala arah dengan kecepatan yang sangat besar. Bila
partikel-partikel ini mengenai mata, maka manusia akan mendapat kesan melihat
benda tersebut.
Alasan
dikemukakanya teori ini adalah sebagai berikut:
·
Karena
partikel cahaya sangat ringan dan berkecepatan tinggi maka cahaya dapat
merambat lurus tanpa terpengaruh gaya gravitasi bumi.
·
Ketika
cahaya mengenai permukaan yang halus maka cahaya akan akan dipantulkan dengan
sudut sinar datang sama dengan sudut sinar pantul sehingga sesuai dengan hukum
pemantulan Snellius. Peristiwa pemantulan ini dijelaskan oleh Newton dengan
menggunakan bantuan sebuah bola yang dipantulkan di atas bidang pantul.
·
Alasan
berikutnya adalah pada peristiwa pembiasan cahaya yang disamakan dengan
peristiwa menggelindingnya sebuah bola pada papan yang berbeda ketinggian yang
dihubungkan dengan sebuah bidang miring. Dari permukaan yang lebih tinggi bola
digelindingkan dan akan terus menggelinding melalui bidang miring sampai
akhirnya bola akan menggelinding di permukaan yang lebih rendah. Jika diamati
perjalanan bola, maka sebelum melewati bidang miring lintasan bola akan
membentuk sudut α terhadap garis tegak lurus pada bidang miring. Setelah
melewati bidang miring lintasan bola akan membentuk sudut β terhadap garis
tegak lurus pada bidang miring. Jika permukaan atas dianggap sebagai udara dan
permukaan bawah dianggap sebagai air serta bidang miring merupakan batas antara
udara dan air, gerak bola dianggap sebagai jalannya pembiasan cahaya dari udara
ke air, maka Newton menganggap bahwa kecepatan cahaya dalam air lebih besar
dari pada kecepatan cahaya dalam udara.
10. Jean Focault
(1819 – 1868 M)
Jean Focault (1819 - 1868)
melakukan percobaan tentang pengukuran kecepatan cahaya dalam berbagai medium.
Dalam percobaannya Jeans Focault mendapatkan kesimpulan bahwa kecepatan cahaya
dalam air lebih kecil dari pada kecepatan cahaya dalam udara.
11. Christian
Huygens (1629-1695 M)
Menurut
Christian Huygens (1629-1695) seorang ilmuwan berkebangsaan Belanda, bahwa
cahaya pada dasarnya sama dengan bunyi dan berupa gelombang. Perbedaan cahaya
dan bunyi hanya terletak pada panjang gelombang dan frekuensinya. Pada teori
ini Huygens menganggap bahwa setiap titik pada sebuah muka gelombang dapat
dianggap sebagai sebuah sumber gelombang yang baru dan arah muka gelombang ini
selalu tegak lurus tehadap muka gelombang yang bersangkutan. Pada teori Huygens
ini peristiwa pemantulan, pembiasan, interferensi, ataupun difraksi cahaya
dapat dijelaskan secara tepat, namun dalam teori Huygens ada kesulitan dalam
penjelasan tentang sifat cahaya yang merambat lurus.
12. James Clerk
Maxwell (1831 - 1879)
Percobaan
James Clerk Maxwell (1831 - 1879) seorang ilmuwan berkebangsaan Inggris
(Scotlandia) menyatakan bahwa cepat rambat gelombang elektromagnetik sama
dengan cepat rambat cahaya yaitu 3×108 m/s, oleh karena itu Maxwell
berkesimpulan bahwa cahaya merupakan gelombang elektromagnetik. Kesimpulan
Maxwell ini di dukung oleh:
·
Seorang
ilmuwan berkebangsaan Jerman, Heinrich Rudolph Hertz (1857 - 1894) yang
membuktikan bahwa gelombang elektromagnetik merupakan gelombang tranversal. Hal
ini sesuai dengan kenyataan bahwa cahaya dapat menunjukkan gejala polarisasi.
·
Percobaan
seorang ilmuwan berkebangsaan Belanda, Peter Zeeman (1852 - 1943) yang
menyatakan bahwa medan magnet yang sangat kuat dapat berpengaruh terhadap
berkas cahaya.
·
Percobaan
Stark (1874 - 1957), seorang ilmuwan berkebangsaan Jerman yang mengungkapkan
bahwa medan listrik yang sangat kuat dapat mempengaruhi berkas cahaya.
13. Max Karl
Ernst Ludwig Planck (1858 – 1947 M)
Teori kuantum pertama kali dicetuskan
pada tahun 1900 oleh seorang ilmuwan berkebangsaan Jerman yang bernama Max Karl
Ernst Ludwig Planck (1858 - 1947).
Dalam percobaannya Planck
mengamati sifat-sifat termodinamika radiasi benda-benda hitam hingga ia
berkesimpulan bahwa energi cahaya terkumpul dalam paket-paket energi yang
disebut kuanta atau foton. Dan pada tahun 1901 Planck mempublikasikan teori
kuantum cahaya yang menyatakan bahwa cahaya terdiri dari peket-paket energi
yang disebut kuanta atau foton. Akan tetapi dalam teori ini paket-paket energi
atau partikel penyusun cahaya yang dimaksud berbeda dengan partikel yang
dikemukakan oleh Newton . Karena foton tidak bermassa sedangkan partikel pada
teori Newton memiliki massa.
14. Albert
Einstein
Pernyataan Planck ternyata mendapat dukungan dengan adanya percobaan Albert
Einstein pada tahun 1905 yang berhasil menerangkan gejala fotolistrik dengan
menggunakan teori Planck. Fotolistrik adalah peristiwa terlepasnya elektron
dari suatu logam yang disinari dengan panjang gelombang tertentu. Akibatnya
percobaan Einstein justru bertentangan dengan pernyataan Huygens dengan teori
gelombangnya.Pada efek fotolistrik, besarnya kecepatan elektron yang terlepas
dari logam ternyata tidak bergantung pada besarnya intensitas cahaya yang
digunakan untuk menyinari logam tersebut. Sedangkan menurut teori gelombang
seharusnya energi kinetik elektron bergantung pada intensitas cahaya.
15. Maxwell
Inti teori
Maxwell mengenai gelombang elektromagnetik adalah:
a.
Perubahan
medan listrik dapat menghasilkan medan magnet.
b.
Cahaya
termasuk gelombang elektromagnetik. Cepat rambat gelombang ) dan permeabilitas & elektromagnetik (c) tergantung dari permitivitas ( (μ) zat.
Ternyata
perubahan medan listrik menimbulkan medan magnet yang tidak tetap besarannya
atau berubah-ubah. Sehingga perubahan medan magnet tersebut akan menghasilkan
lagi medan listrik yang berubah-ubah.
Proses
terjadinya medan listrik dan medan magnet berlangsung secara sama dan menjalar
kesegala arah. Arah getar vektor medan-bersama listrik dan medan magnet saling
tegak lurus. Jadi gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang dihasilkan
dari perubahan medan magnet dan medan listrik secara berurutan, dimana arah
getar vektor medan listrik dan medan magnet saling tegak lurus.
Dari seluruh teori-teori cahaya yang muncul dapat disimpulkan bahwa cahaya
mempunyai sifat dual (dualisme cahaya) yaitu cahaya dapat bersifat sebagai
gelombang untuk menjelaskan peristiwa interferensi dan difraksi tetapi di lain
pihak cahaya dapat berupa materi tak bermassa yang berisikan paket-paket energi
yang disebut kuanta atau foton sehingga dapat menjelaskan peristiwa efek
fotolistrik.
16.
Wilhelm Conrad Röntgen (1845-1923 M)
Wilhelm Conrad Röntgen ialah fisikawan Jerman. Pada tahun 1895, saat mengadakan percobaan dengan aliran arus listrik dan
tabung gelas yang dikosongkan sebagian (tabung sinar katode), Rontgen mengamati
bahwa potongan barium platinosianida yang berdekatan melepaskan sinar saat
tabung itu dioperasikan. Ia merumuskan teori bahwa saat sinar katode (elektron)
menembus dinding gelas tabung, beberapa radiasi yang tak diketahui terbentuk
yang melintasi ruangan, menembus bahan kimia, dan menyebabkan fluoresensi.
Pengamatan lebih lanjut mengungkapkan bahwa kertas, kayu, dan aluminum, di
antara bahan lain, transparan pada bentuk baru radiasi ini. Ia menemukan bahwa
itu mempengaruhi plat fotografi, dan, sejak tidak secara nyata menunjukkan
beberapa sifat cahaya, seperti refleksi atau refraksi, secara salah ia berpikir
bahwa sinar itu tak berhubungan pada cahaya. Dalam pandangan pada sifat tak
pasti itu, ia menyebut fenomena radiasi X, walau juga dikenal sebagai radiasi
Rontgen. Ia mengambil fotografi sinar-X pertama, dari bagian dalam obyek logam
dan tulang tangan istrinya.
17. Christiaan
Huygens
Christiaan Huygens (Belanda). Dalam komunikasi
dengan Academie des Science di Paris, dikemukakan teori gelombang Huygens itu
cahaya (terbit dalam karyanya Traite de Lumiere pada tahun 1690). Ia
menganggap bahwa cahaya ditransmisikan melalui-eter meresapi semua yang terdiri
dari partikel elastik kecil, masing-masing dapat bertindak sebagai sumber
sekunder wavelet. Atas dasar ini, Huygens banyak menjelaskan karakteristik propagasi
dikenal cahaya, termasuk refraksi ganda dalam kalsit ditemukan oleh Bartholinus.
18. Robert
Wilhelm Bunsen dan Gustav Kirchoff
Robert Wilhelm Bunsen dan Gustav Kirchoff mengamati spektrum emisi logam alkali dalam api dan juga mencatat adanya
garis-garis gelap yang timbul dari penyerapan ketika mengamati spektrum dari
sumber cahaya terang melalui api. Asal dari garis-garis gelap itu mirip dengan
garis-garis gelap dalam spektrum matahari diamati oleh Wollaston dan Fraunhofer
dan dikaitkan dengan penyerapan cahaya oleh gas di atmosfer matahari yang lebih
dingin dibandingkan yang memancarkan cahaya.
19. James Clerk
Maxwell
James Clerk
Maxwell (Skotlandia). Dari studi tentang persamaan menggambarkan medan listrik
dan magnetik, ditemukan bahwa kecepatan gelombang elektromagnetik harus, dalam
kesalahan eksperimental, sama dengan kecepatan cahaya. Maxwell menyimpulkan
bahwa cahaya adalah suatu bentuk gelombang elektromagnetik
20. Albert Abraham Michelson (1852 - 1931) dan Edward
Morley (1838 1923)
Mereka membuktikan bahwa Eter
(merupakan medium merambatnya cahaya) sebenarnya tidak ada. Apabila ada akibat
gerak translasi bumi akan menimbulkan angin Eter yang dapat mempengaruhi berkas
cahaya.
BAB
III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
1) Sejarah
perkembangan fisika memiliki karakteristik periode-periode yang dapat
dibagi ke dalam empat periode, yaitu:
periode
pra-sains berlangsung cukup lama, yaitu sampai dengan tahun 1500. Periode ini
ditandai adanya unsur mitologi, dimana validasi sains tidak diperlukan.
Kemudian periode awal sains dimulai ketika Galileo memperkenalkan cara baru
mengamati fenomena sains melalui kegiatan eksperimen. Periode ketiga dikenal
dengan periode sains klasik, dimana pengamatan masih bersifat makroskopis.
Dalam periode ketiga tidak terjadi perubahan paradigma. Berikutnya periode
sains modern dengan sifat pengamatan sangat mikroskopis.
2) Sejarah
penemu gelombang dan cahaya :
§ Christian
Huygens (1629-1695) seorang ilmuwan berkebangsaan Belanda, menyatakan bahwa
cahaya pada dasarnya sama dengan bunyi dan berupa gelombang. Dasar teori dari
perambatan gelombang elektromagnetik pertama kali dijelaskan pada 1873 oleh
James Clerk Maxwell dalam papernya di Royal Society mengenai teori dinamika
medan elektromagnetik (bahasa Inggris: A dynamical theory of the
electromagnetic field), berdasarkan hasil kerja penelitiannya antara 1861 dan
1865.
§ Pada
1878 David E. Hughes adalah orang pertama yang mengirimkan dan menerima
gelombang radio ketika dia menemukan bahwa keseimbangan induksinya menyebabkan
gangguan ke telepon buatannya.
§ Heinrich
Rudolf Hertz (1886-1888), pertama kali membuktikan teori Maxwell melalui
eksperimen. Orang
yang berjasa menemukan gelombang FM adalah Edwin Howard Armstrong yang dikenal
sebagai “Bapak penemu radio FM”.
EVALUASI
A.
Pilihlah Salah Satu Jawaban Yang
Paling Tepat !
1. Fisika
adalah sains atau ilmu yang mempelajari tentang . . .
a. Alam
semesta . c. Kehidupan
b. Unsur
dan senyawa d. Inti atom
Jawab: a. Alam semesta
2. Sejarah fisika sepanjang yang telah
diketahui telah dimulai pada tahun sekitar......
a. 2700
SM . c. 2300SM
b. 2500
SM d. 2400 SM
Jawab:
d.
2400 SM
3. Menurut Richtmeyer, sejarah
perkembangan ilmu Fisika dibagi dalam . . . periode.
a. 7 c.
5
b. 6 d.
4
Jawab: d. 4
4. Periode
pra sains (purbakala) termasuk periode pertama yang terjadi mulai dari zaman
yunani sampai tahun.....
a. 1890
c. 1770
b. 1880 d. 1550
Jawab: d. 1550
5. Penemuan
standar berat, pengukuran, dan koin atau mata uang sudah ada sejak periode . .
.
a. Fisika
modern c.
Pra-sains
b. Fisika
klasik d. Fisika matematika
Jawab:
d.
Fisika matematika
6. Teori
Geosentris dikemukakan oleh Aristoteles artinya adalah . . .
a. Bumi sebagai pusat tata surya b.
Matahari sebagai pusat tata surya
b. Batu sebagai
pusat tata surya c.
Air sebagai pusat tata surya
Jawab: a. Bumi sebagai pusat tata surya
7. Periode awal manusia berfikir
mengenai darimana dan bagaimana proses bumi ini terbentuk yaitu pada
periode . . .
a. Pra-sains
b. Fisika modern
c. Awal
sains
d. Fisika Klasik
Jawab: c. Awal sains
8. Pencetus
metoda saintifik dalam penelitian adalah . . .
a. Galileo
b. Aristoteles
c. Maxwell
d. Einstein
Jawab: a. Galileo
9. Menurut
Richtmeyer, periode sains klasik
termasuk periode ketiga yang dimulai dari tahun . . .
a. 1550 s/d 1800
b. 1440 s/d 1500
c. 1800 s/d 1890
d. 1981
s/d 2000
Jawab : c. 1800 s/d 1890
10.
Di bawah ini adalah contoh-contoh
pemikiran pada zaman fisika klasik, kecuali
. . . .
a. Mekanika
Klasik c.
Termodinamika Klasik
b. Elektrodinamika
Klasik d.
Heliosentris
Jawab: d. Heliosentris
11. Siapa orang yang berjasa menemukan
gelombang FM yang dikenal sebagai “Bapak
penemu radio FM”?
a.
Westinghouse c.
Wilhelm Rontgen
b.
Edwin
Howard Armstrong d.
William Crookes
Jawab:
b. Edwin Howard Armstrong
12.
Pada
tahun berapa Armstrong mendapat izin untuk mendirikan stasiun radio FM pertama
yang didirikan di Alpine, New Jersey?
a.
1940 c.
1944
b.
1942 d.
1946
Jawab: a. 1940
13.
Pada
tahun brapa Institut Franklin memberi penghargaan kepada Armstrong berupa
medali Franklin yang merupakan salah satu penghargaan tertinggi komunitas
ilmuwan?
a.
1944 c.
1942
b.
1943 d.
1941
Jawab: d. 1941
14.
Dasar
teori dari perambatan gelombang elektromagnetik pertama kali dijelaskan pada
1873 oleh…………..
a.
Westinghouse c.
James Clerk Maxwell
b.
Edwin
Howard Armstrong d.
William Crookes
Jawab:
c. James Clerk Maxwell
15.
Siapa
yang pertama kali membuktikan teori Maxwell melalui eksperimen?
a.
Westinghouse c.
James Clerk Maxwell
b.
Heinrich
Rudolf Hertz d.
William Crookes
Jawab:
b. Heinrich Rudolf Hertz
16.
Sekitar
abad ke berapa Maxwell menyatakan persamaannya yang cukup mengejutkan dunia
Fisika yang salah satunya menyatakan adanya gelombang elektromagnetik?
a.
19 c.
21
b.
20 d.
22
Jawab: a.
19
17. Siapa
orang pertama yang mengirimkan dan
menerima gelombang radio?
a. Thomas
Young c.
Christian Huygen
b. David
E. Hughes d.
Aristoteles
Jawab: David E.
Hughes
18.
Siapa
yang menemukan adanya sinar katoda pada tahun 1859?
a.
Hittorf c.
Wilhelm Rontgen
b.
William
Crookes d.
Julius Plucker
Jawab:
d. Julius Plucker
19.
Pada
tahun berapa Becquerel menemukan adanya sifat radioaktif pada uranium?
a.
1893 c.
1895
b.
1894 d.
1896
Jawab: d. 1896
20. Siapa yang melanjutkan eksperimen di kerjakan
oleh Thomas Young?
a.
Thomas Young c. Augustin Fresnel
b.
David E. Hughes d.
Christian
Huygen
Jawab:
c. Augustin Fresnel
21. Cahaya adalah energi
berbentuk gelombang elekromagnetik yang kasat mata
dengan panjang gelombang sekitar ....
a. 380–750
nm
b. 360-750
nm
c. 280-750
nm
d.
300-750 nm
Jawab: a. 380–750 nm
22. Yang
bukan merupakan sifat – sifat cahaya adalah...
a. Refraksi
b. Interaksi
c. Refleksi
d. Polarisasi
Jawab: b. Interaksi
23. Salah satu ilmuwan
menganggap bahwa kecepatan cahaya terbatas dan bahwa disebarluaskan melalui
media dengan cara yang analog dengan propagasi suara. Siapakah ilmuwan tersebut
?
a. Roger
Bacon
b. Sir
Isaac Newton
c. Euclid
d. Robert
Grosseteste
Jawab: a. Roger
Bacon
24.
Dari pernyataan – pernyataan di bawah ini, manakah
yang merupakan inti dari teori Maxwell tentang Gelombang Elektromagnetik ?
1.
kecepatan
cahaya dalam air lebih kecil dari pada kecepatan cahaya dalam udara.
2.
Perubahan medan listrik dapat menghasilkan medan
magnet.
3.
Cahaya termasuk gelombang elektromagnetik. Cepat
rambat gelombang dan permeabilitas & elektromagnetik (c) tergantung dari
permitivitas ( (μ) zat.
4.
objek yang dilihat mengeluarkan cahaya yang kemudian
ditangkap mata sehingga bisa terlihat.
a.
1 dan 2
b.
2 dan 3
c. 3 dan 4
d. 1 dan 4
Jawab: b. 2 dan 3
25. Siapakah
ilmuwan Muslim pertama yang mencurahkan pikirannya untuk mengkaji ilmu optik ?
a.
Ibnu Sahl
b.
Al-Haitham
c.
Kamal Al-Din Alfarisi
d.
Al-Kindi
Jawab: d. Al-Kindi
26. Pada tahun
berapakah Ibnu Sahl mengkaji ilmu optik serta melakukan eksperimen pertamanya
tentang penyebaran cahaya terhadap berbagai warna ?
a.
956 M
b.
1267 M
c.
965 M
d.
1040 M
Jawab: c. 965 M
27. Pada puncak optika klasik, cahaya
didefinisikan sebagai gelombang elektromagnetik dan memicu serangkaian penemuan
dan pemikiran. Nah, pendapat Ibnu Sahl tetang definisi cahaya ?
a.
perjalanan cahaya dalam garis
lurus dan menjelaskan hukum refleksi
b.
sifat cahaya memiliki arti
khusus dalam filsafat alam dan menekankan pentingnya matematika dan geometri di
mereka belajar
c.
menemukan hukum refraksi
(pembiasan) yang secara matematis setara dengan hukum Snell
d.
Perubahan medan listrik dapat menghasilkan medan
magnet.
Jawab: c. menemukan
hukum refraksi (pembiasan) yang secara matematis setara dengan hukum Snell
28.
Ilmuwan yang
teorinya di terbitkan dalam sebuah karyanya Traite de Lumiere pada tahun
1690 M adalah...
a. Euclid
b. Robert
Grosseteste
c. Maxwell
d. Huygens
Jawab: d. Huygens
29. Refraksi
(pembiasan) yaitu terdiri dari 2 hukum pembiasan. Ibnu Sahl
menemukan hukum refraksi (pembiasan) yang secara matematis setara dengan hukum
Snell. Dia menggunakan hukum tentang pembiasan cahaya untuk
....
a. Perbandingan
sinus sudut datang dan sinus sudut bias adalah konstan.
b.
memperhitungkan bentuk-bentuk lensa dan cermin yang
titik fokus cahayanya berada di sebuah titik di poros.
c.
Membiaskan cahaya pada medium perantara
d.
mengkaji ilmu optik dengan kualitas riset yang tinggi
dan sistematis
Jawab: b. memperhitungkan bentuk-bentuk lensa dan
cermin yang titik fokus cahayanya berada di sebuah titik di poros.
30. Wilhelm
Conrad Röntgen adalah seorang ilmuwan fisika yang berasal dari..
a.
Inggris
b.
Belanda
c.
Skotlandia
d.
Jerman
Jawab: d. Jerman
31. Pada tahun
berapakah Albert Abraham Michelson mengemukakan pendapatnya tentan cahaya ?
a.
1838 - 1923
b.
1845-1923
c.
1852 - 1943
d.
1852 – 1931
e.
1858 – 1947
Jawab : d. 1852-1931
32.
seorang ilmuwan berkebangsaan Inggris (Scotlandia)
menyatakan bahwa cepat rambat gelombang elektromagnetik sama dengan cepat
rambat cahaya yaitu....
a.
3×106 m/s
b.
3×108 m/s
c.
3×109 m/s
d.
3×10-8 m/s
Jawab: 3×108
m/s
33. Peristiwa
dispersi terjadi saat....
a. Cahaya polikromatik mengalami
pembiasaan oleh prisma
b. Cahaya monokromatik mengalami
pembiasaan oleh prisma
c. Cahaya polikromatik mengalami pemantulnn
oleh prisma
d. Cahaya monokromatik mengalami pemantulan
oleh prisma
Jawab: a. Cahaya polikromatik
mengalami pembiasaan oleh prisma
34. Suatu
berkas cahaya dengan panjang gelombang 6,0 x 10-5 cm masuk dari
udara kedalam balok kaca yang indeks biasnya 1,5. Panjang gelombang cahaya
didalam kaca sama dengan...
a. 7,5
x 10-5 cm
b. 6,0
x 10-5 cm
c. 4,5
x 10-5 cm
d. 4,0
x 10-5 cm
Jawab:
d. 4,0
x 10-5 cm
35. Deviasi
minimum suatu sinar oleh prisma....
a. Menjadi
lebih kecil jika sudut puncaknya lebih besar
b. Menjadi
lebih besar jika sudut puncaknya lebih besar
c. Tidak
bergantung pada panjang gelombang sinar
d. Tidak
bergantung pada frekuensi sinar
Jawab:
Menjadi
lebih kecil jika sudut puncaknya lebih besar
36.
Pada abad berapa Galileo membuka penggunaan eksperimen
untuk memastikan kebenaran teori fisika, yang merupakan kunci dari metode sains?
a.
Awal abad 16 c.
Awal abad 17
b.
Akhir abad 16 d.
Akhir abad 17
Jawab: Awal abad 17
37.
Pada tahun berapa Isaac Newton menerbitkan Filosofi Natural Prinsip Matematika, yang memberikan
penjelasan yang jelas dan teori fisika yang sukses: Hukum gerak Newton, yang merupakan sumber dari mekanika klasik; dan Hukum Gravitasi Newton, yang menjelaskan gaya dasar gravitasi?
a.
1687 c.
1680
b.
1686 d.
1678
Jawab: a. 1687
38.
Siapa yang mempertunjukkan konversi kerja mekanika ke dalam
panas pada tahun 1798?
39.
Siapa yang menyatakan hukum konservasi energi, dalam bentuk panas juga dalam energi mekanika pada tahun
1847?
Jawab: a. James Joule
40.
Sejak abad
berapa kebanyakan fisikawan perseorangan
mengkhususkan diri meneliti dalam fisika teoretis atau fisika eksperimental saja?
a.
19 c.
21
b.
20 d.
22
Jawab: b. 20
41.
Lompatan-lompatan
besar dalam sejarah perkembangan sains banyak terjadi pada abad ke…………
a.
20 c.
22
b.
21 d.
23
Jawab: a. 20
42.
Prinsip-prinsip
mekanika Newton dipacu secara spektakuler oleh temuan mesin Uap pada tahun 1765
oleh………….
a.
James Joule c.
James Watt
Jawab: c. James Watt
43.
Selama berapa abad
para ilmuwan sepakat bahwa Newton telah membuat garis besar system of the
world?
a.
1 abad c.
3 abad
b.
2 abad d.
4 abad
Jawab: b. 2 abad
44.
Sampai akhir abad
ke berapa para ilmuwan telah memiliki gambaran komprehensif tentang bagaimana
kerja dunia?
a.
22 c.
20
b.
21 d.
19
Jawab: d. 19
45.
Siapa yang
mengungkapkan pandangannya bahwa Newton adalah Jenius terbesar yang pernah ada
seabad setelah Newton?
a.
James Watt c.
Lagrange
b.
Aleksander Pope d.
Guru Max Planck
Jawab: c.
Lagrange
46.
Siapa yang sempat
berujar bahwa fisika sudah tamat riwayatnya dan sudah menjadi jalan buntu?
a.
James Watt c.
Lagrange
b.
Aleksander Pope d.
Guru Max Planck
Jawab: d. Guru Max Planck
47.
Siapa yang
berpendapat bahwa pergeseran paradigma dibarengi oleh suatu revolusi
pengetahuan?
a.
Thomas Khun c.
James Watt
b.
Aleksander Pope d.
Lagrange
Jawab: a. Thomas Khun
48.
Siapa yang merilis
Teori relativitas khusus tahun 1905 yang memperlihatkan bahwa hanya gerak
relatif yang dapat diamati, bergantung dari gerakan pengamatnya?
a.
Thomas Khun c.
James Watt
b.
Einstein d.
Lagrange
Jawab: b. Einstein
49.
Pada tahun berapa
Einstein mendapatkan hadiah Nobel sebagai penghargaan atas kerja kerasnya dalam
bidang Fisika?
a.
1920 c.
1922
b.
1921 d.
1923
Jawab: b. 1921
50.
Dasar teori dari
perambatan gelombang elektromagnetik pertama kali dijelaskan pada 1873
oleh…………..
a.
Westinghouse c.
James Clerk Maxwell
b.
Edwin Howard
Armstrong d.
William Crookes
Jawab:
c. James Clerk Maxwell
B.
SOAL
ESSAY
Jawablah pertanyaan dibawah
ini dengan benar, singkat, tepat, dan jelas !
1. Sebutkan
4 periode sejarah perkembangan
ilmu Fisika menurut
Richtmeyer
!
Jawab: Sejarah perkembangan ilmu Fisika, yaitu :
1)
Periode Pra-Sains (Antara
zaman purbakala s/d 1550)
2)
Periode Awal Sains (1550 s/d
1800)
3)
Periode Fisika Klasik (1800
s/d 1890)
4)
Periode Fisika Modern (1890
s/d saat ini)
2. Jelaskan
beberapa penemuan pada periode pra sains !
Jawab: Penemuan-penemuan
pada periode pra sains yaitu :
a. 2400000
SM – 599 SM
Di
bidang astronomi sudah dihasilkan Kalender Mesir dengan 1 tahun = 365 hari,
prediksi gerhana, jam matahari, dan katalog bintang. Dalam Teknologi sudah ada
peleburan berbagai logam, pembuatan roda, teknologi bangunan (piramid), standar
berat, pengukuran, koin (mata uang).
b. 600
SM – 530 M
Perkembangan ilmu dan
teknologi sangat terkait dengan perkembangan matematika.
c. 530
M – 1450 M
Mundurnya tradisi sains di Eropa dan
pesatnya perkembangan sains di Timur Tengah. Dalam kurun waktu ini terjadi
Perkembangan Kalkulus.
d. 1450
M- 1550
Ada publikasi teori
heliosentris dari Copernicus yang menjadi titik penting dalam revolusi saintifik.
Sudah ada arah penelitian yang sistematis.
3. Sebutkan
tokoh-tokoh fisika pada periode pra-sains (antara
zaman purbakala s/d1550)!
Jawab: Tokoh-tokoh fisika pada
zaman ini diantaranya adalah:
1) Thales
(620-547 SM)
2) Anaksimandross
(609-546 SM)
3) Anaksimenes
(585-525 SM)
4) Empedocles
(490-430 SM)
5) Leucippos
(5 SM)
4. Jelaskan
perkembangan ilmu fisika pada periode awal sains !
Jawab:
Periode awal sains merupakan periode
awal manusia berfikir mengenai darimana dan bagaimana proses bumi ini
terbentuk. Periode
kedua ini mulai dikembangkan metoda penelitian yang sistematis dengan Galileo
dikenal sebagai pencetus metoda saintifik dalam penelitian.
5. Sebutkan
Contoh-contoh pemikiran pada zaman periode fisika klasik !
Contoh-contoh
pemikiran pada zaman periode fisika klasik yaitu :
a) Mekanika
Klasik (Mekanika Newtonian)
b)
Elektrodinamika Klasik
c)
Termodinamika Klasik
d)
Teori Relativitas Umum.
6. Jelaskan
perkembangan ilmu fisika pada periode Fisika Modern (1890 s/d
saat ini)
Jawab:
Dalam periode fisika
modern dikembangkan teori-teori yang lebih umum yang dapat mencakup masalah
yang berkaitan dengan kecepatan yang sangat tinggi (relativitas) atau dan yang
berkaitan dengan partikel yang sangat kecil (teori kuantum).
7. Siapa
Ilmuwan yang menyatakan bahwa setiap titik pada daerah yang tersinari cahaya,
mengeluarkan sinar cahaya ke segala arah, namun hanya satu sinar dari setiap
titik yang masuk ke mata secara tegak lurus yang dapat dilihat ?
Jawab: Ilmuwan
Abu Ali Hasab Ibn Al-Haitham
(965–sekitar 1040).
8. Jelaskan
teori gelombang oleh Chrisiaan Huygens (1629-1695) !
Jawab:
Teori Gelombang oleh Chrisiaan Huygens (1629-1695), menyatakan bahwa cahaya
dipancarkan ke segala arah sebagai gelombang seperti bunyi. Perbedaan antara
keduanya hanya pada frekuensi dan panjang gelombang saja.
9. Jelaskan
tiga aturan gejala kelistrikan !
Jawab: Tiga aturan gejala
kelistrikan, antara lain sebagai berikut :
a) Hukum
Coulomb : Muatan listrik menghasilkan medan listrik yang kuat.
b) Hukum
Biot-Savart : Aliran muatan (arus) listrik menghasilkan medan magnet
disekitarnya.
c)
Hukum Faraday : Perubahan medan magnet
(B) dapat menimbulkan medan listrik (E)
16. Apa yang dimaksud
dengan fenomena “regenerasi radio”?
Jawab: Gelombang elektromagnetik yang
datang dari sebuah transmisi radio dan dengan cepat memberi sinyal balik
melalui tabung. Hanya sesaat, kekuatan sinyal akan meningkat sebanyak 20.000
kali per detik.
17.
Bagaimana perbedaan antara
gelombang AM dan FM?
Jawab: AM adalah modulasi amplitude sedangkan FM adalah modulasi frekuensi.
Sinyal suara tidak dapat langsung dipancarkan karena sinyal suara bukan
gelombang elektromagnetik. Jika sinyal suara tersebut diubah menjadi gelombang
elektromagnetik sekalipun, berapa panjang antena yang dibutuhkan. Untuk dapat
mengirimkan sinyal suara dengan lebih mudah, sinyal suara tersebut terlebih
dahulu ditumpangkan pada sinyal radio dengan frekuensi yang lebih tinggi dari
sinyal suara tersebut (FM).
18. Bagaimanakah
teori yang diungkapkan Al-Kindi mengenai cahaya?
Jawab: “Secara lugas, Al-Kindi menolak
konsep tentang penglihatan yang dilontarkan Aristoteles. Dalam pandangan
ilmuwan Yunani itu, penglihatan merupakan bentuk yang diterima mata dari obyek
yang sedang dilihat. Namun, menurut Al-Kindi penglihatan justru ditimbulkan
daya pencahayaan yang berjalan dari mata ke obyek dalam bentuk kerucut radiasi
yang padat”
19. Sebutkan
minimal 2 ilmuwan yang kamu ketahui serta penemuannya!
Jawab:


20. Apa yang
melatarbelakangi Kamal Al-Din Al-Farisi mempertimbangkan pendapat dari Ibnu
Haytham ? jelaskan !
Jawab: “Dalam pandangannya, tak semua teori optik yang diajukan Ibnu Haytham
menemukan kebenaran. Menurut Ibnu Haytham, pelangi merupakan cahaya matahari
dipantulkan awan sebelum mencapai mata. Teori yang dicetuskan Ibnu Haytham itu
dinilainya mengandung kelemahan, karena tak melalui sebuah penelitian yang
terlalu baik. Al-Farisi kemudian mengusulkan sebuah teori baru tentang pelangi.
Menurut dia, pelangi terjadi karena sinar cahaya matahari dibiaskan dua kali
dengan air yang turun. Satu atau lebih pemantulan cahaya terjadi di antara dua
pembiasan. Al-Farisi membuktikan teori
tentang pelanginya melalui eksperimen yang luas menggunakan sebuah lapisan
transparan diisi dengan air dan sebuah kamera obscura.”
21. Bagaimanakah
pendapat Sir Isaac Newton mengenai teori optiknya ?
Jawab: “ilmuwan berkebangsaan Inggris ini
berpendapat bahwa dari sumber cahaya
dipancarkan partikel-partikel yang sangat kecil dan ringan ke segala arah
dengan kecepatan yang sangat besar. Bila partikel-partikel ini mengenai mata,
maka manusia akan mendapat kesan melihat benda tersebut.”
22. Jelaskan
alasan – alasan Sir Isaac Newton setelah mengungkapkan teorinya tentang optik !
Jawab:



23. Sebutkan 3
ilmuwan yang mendukung kesimpulan Maxwell mengenai cahaya serta jelaskan masing
– masing pendapat mereka!
Jawab:



24. Jelaskan
inti teori Maxwell mengenai gelombang
elektromagnetik!
Jawab: Inti teori Maxwell mengenai gelombang
elektromagnetik adalah:
a. Perubahan medan listrik dapat menghasilkan medan magnet.
b. Cahaya termasuk gelombang elektromagnetik. Cepat rambat gelombang elektromagnetik
(c) tergantung dari permitivitas (μ) zat.
25. Jelaskan
temuan Albert Abraham Michelson (1852 - 1931) dan Edward Morley (1838 - 1923) !
Jawab: Mereka
membuktikan bahwa Eter (merupakan medium merambatnya cahaya) sebenarnya tidak
ada. Apabila ada akibat gerak translasi bumi akan menimbulkan angin Eter yang
dapat mempengaruhi berkas cahaya.
maaf, mau tanya rujukan yang digunakan saat nulis apa ya?
BalasHapusBaccarat | The Casino and the Borgata - Ronione
BalasHapusBaccarat is a variant of American roulette. This is one of worrione the งานออนไลน์ most popular games on 샌즈카지노 the Borgata's roster.