Makalah
SEJARAH FISIKA
“GELOMBANG DAN CAHAYA”
Oleh
Kelompok IV
1.
Elvira Iskandar
2.
Selvin Agunta
3.
Rofiqad T.M.N Dipong
4.
Ade Nur Isar
5.
Julharman Due
6.
Merinda Panani
7.
Karman
JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN IPA
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2014
KATA PENGANTAR
Syukur
Alhamdulillah, segala puji kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Selanjutnya shalawat dan
salam dihaturkan ke pangkuan Rasullah Muhammad SAW yang telah membimbing umat
manusia ke jalan yang lurus dan
penuh dengan ilmu pengetahuan.
Penulisan
makalah mata kuliah SEJARAH FISIKA
yang berjudul “SEJARAH FISIKA (GELOMBANG DAN CAHAYA)” ini dimaksudkan agar
kita memahami sejarah dari ilmu Fisika.
Dalam
penulisan makalah ini, penulis telah banyak mendapat masukan dari berbagai
pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa
terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Bapak Citron S Payu,
S.Pd, M.Pd, Selaku dosen pengajar Mata Kuliah Sejarah Fisika.
Sebagai
manusia biasa, penulis menyadari akan adanya kelemahan dan kekurangan dari
makalah ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca
yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini dan makalah-makalah
selanjutnya. Penulis juga memohon
maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam penyusunan makalah ini terdapat
kata-kata yang kurang berkenan di hati pembaca.
Semoga
makalah ini bermanfaat bagi semua pihak di lingkungan pendidikan.
Gorontalo, Maret
2014
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................. ii
BAB
I PENDAHULUAN............................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 3
1.3 Tujuan ........................................................................................................... 3
1.4 Manfaat ......................................................................................................... 3
BAB
II PEMBAHASAN ............................................................................... 4
2.1 Sejarah fisika dan perkembangan sains ......................................................... 4
2.1 Sejarah penemu gelombang dan cahaya ....................................................... 15
BAB
III PENUTUP ....................................................................................... 32
3.1 Kesimpulan .................................................................................................. 32
3.2 Saran ............................................................................................................ 33
EVALUASI
..................................................................................................... 34
A. Soal Objektif ............................................................................................... 34
B.
Soal Essay ................................................................................................... 44
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Sejarah Fisika penting untuk diketahui karena pengetahuan ini akan
memberikan pengertian yang lebih mendalam tentang kemajuan Fisika dewasa ini.
Mungkin kejadian-kejadian tertentu di zaman mereka itu tidak mempunyai arti penting
dipandang dari segi mereka sendiri, tetapi dari sudut historis merupakan
sebagian dari kejadian-kejadian yang spektakuler yang telah mereka capai.
Dengan demikian kita mendapat kesadaran yang lebih baik atas kebenaran
pengetahuan manusia tentang Fisika modern sebagai perkembangan dari sains
secara keseluruhan.
Cara dan
kemampuan berpikir manusia selalu berkembang seiring dengan berjalannya waktu.
Begitu pula dengan ilmu dan pengetahuan yang didapat oleh manusia, semakin lama
semakin mendalam dan luas. Mulai dari zaman purba hingga zaman kontemporer atau
zaman sekarang. Perkembangan ilmu di tiap – tiap wilayah atau benua yang dihuni
manusia berbeda – beda, sesuai dengan karakter dan kemampuan pemikiran dari
manusia itu sendiri. Yang mana perkembangan tersebut merupakan rangkaian
panjang sejarah peradaban umat manusia, yang dengan kemampuan akal, pikirannya
selalu berusaha melangkah maju.
Selanjutnya dalam makalah ini akan dititik beratkan untuk membahas
perkembangan dan pertumbuhan pemikiran Fisika dari zaman Yunani sampai zaman
Modern.Sejarah pemikiran Fisika memiliki karakteristik periode-periode yang
dapat dibagi ke dalam 4 periode, di mana setiap periode mempunyai karakteristik
tertentu.
Sejarah fisika sepanjang yang telah diketahui telah
dimulai pada tahun sekitar 2400 SM, ketika kebudayaan Harappan menggunakan
suatu benda untuk memperkirakan dan menghitung sudut bintang di angkasa. Sejak
saat itu fisika terus berkembang sampai sekarang. Perkembangan ini tidak hanya
membawa perubahan di dalam bidang dunia benda, matematika dan filosofi, namun
juga melalui teknologi, membawa perubahan ke dunia sosial masyarakat. Revolusi
ilmu yang berlangsung terjadi pada sekitar tahun 1600 dapat dikatakan menjadi
batas antara pemikiran purba dan lahirnya fisika klasik. Dan akhirnya berlanjut
ke tahun 1900 yang menandakan mulai berlangsungnya era baru (era fisika
modern).
Fisika
adalah sains atau ilmu tentang alam dalam makna yang terluas. Fisika mempelajari
gejala alam yang tidak hidup atau materi dalam lingkup ruang dan waktu.
Fisikawan mempelajari perilaku dan sifat materi dalam bidang yang sangat
beragam, mulai dari partikel submikroskopis yang membentuk segala materi
(fisika partikel) hingga perilaku materi alam semesta sebagai satu kesatuan
kosmos.
Beberapa
sifat yang dipelajari dalam fisika merupakan sifat yang ada dalam semua sistem
materi yang ada, seperti hukum kekekalan energi. Sifat semacam ini sering
disebut sebagai hukum fisika. Fisika sering disebut sebagai "ilmu paling
mendasar", karena setiap ilmu alam lainnya (biologi, kimia, geologi, dan
lain-lain) mempelajari jenis sistem materi tertentu yang mematuhi hukum fisika.
Misalnya, kimia adalah ilmu tentang molekul dan zat kimia yang dibentuknya.
Sifat suatu zat kimia ditentukan oleh sifat molekul yang membentuknya, yang
dapat dijelaskan oleh ilmu fisika seperti mekanika kuantum, termodinamika, dan
elektromagnetika.
Dalam periode ini,
Fisika berkembang dengan pesat terutama dalam mendapatkan formulasi-formulasi
umum dalam Mekanika, Fisika Panas, Listrik-Magnet dan Gelombang, yang masih
terpakai sampai saat ini. Dalam Gelombang diformulasikan teori gelombang
cahaya, prinsip interferensi, difraksi dan lain-lain. Dalam fisika klasik,
fenonema alam dilukiskan secara konkrit melalui logika "naif" dan
"rasio akal sehat". Bidang ini mencakup mekanika Newton, teori
elektronmagnetik Maxwell, optika geometri, optika gelombang dan sebagian
termodinamika. Dalam fisika klasik, kecepatan pertikel yang diteliti dianggap
sangat kecil dibanding kecepatan cahaya, dan selain itu besaran aksi dan
energinya sangat besar dibanding bilangan kuantum Planck.
1. Bagaimana
sejarah fisika dan perkembangan sains ?
2. Bagaimana
sejarah penemu gelombang
dan cahaya
?
1.3
Tujuan
1. Untuk
mengetahui dan memahami sejarah fisika dan perkembangan sains.
2. Untuk
mengetahui sejarah penemu gelombang dan cahaya.
1.4
Manfaat
Manfaatnya
agar pembaca dapat memahami tentang sejarah fisika dan perkembangan sains,
serta penemu gelombang dan cahaya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Sejarah
Fisika dan Perkembangan Sains
Fisika mempelajari gejala alam yang tidak hidup atau
materi
dalam lingkup ruang
dan waktu.
Para fisikawan atau
ahli fisika mempelajari perilaku dan sifat materi dalam bidang yang sangat
beragam, mulai dari partikel submikroskopis yang membentuk segala materi
(fisika partikel) hingga perilaku materi alam semesta sebagai satu kesatuan kosmos.
Beberapa sifat yang dipelajari dalam fisika merupakan sifat yang ada dalam
semua sistem materi yang ada, seperti hukum kekekalan
energi. Sifat semacam ini sering disebut
sebagai hukum
fisika. Fisika sering disebut sebagai
"ilmu paling mendasar", karena setiap ilmu alam lainnya (biologi,
kimia,
geologi,
dan lain-lain) mempelajari jenis sistem materi tertentu yang mematuhi hukum
fisika. Misalnya, kimia adalah ilmu tentang molekul
dan zat kimia yang dibentuknya. Sifat suatu zat kimia ditentukan oleh sifat
molekul yang membentuknya, yang dapat dijelaskan oleh ilmu fisika seperti mekanika kuantum,
termodinamika,
dan elektromagnetika.
Fisika juga berkaitan erat dengan matematika.
Teori
fisika banyak dinyatakan dalam notasi matematis, dan matematika yang digunakan
biasanya lebih rumit daripada matematika yang digunakan dalam bidang sains
lainnya. Perbedaan antara fisika dan matematika adalah: fisika berkaitan dengan
dunia material, sedangkan matematika berkaitan dengan pola-pola abstrak yang
tak selalu berhubungan dengan dunia material. Namun, perbedaan ini tidak selalu
tampak jelas.
§ Fisika
(dalam bahasa inggris “Physic”) ialah ilmu yang mempelajari aspek-aspek alam
yang dapat dipahami dengan dasar-dasar pengertian terhadap prinsip-prinsip dan
hukum-hukum elemennya.
§ Adapun
pengertian fisika dari sumber lain seperti dari ensiklopedia bebas dunia
internet “wikipedia.org” yang berbunyi fisika adalah ilmu pengetahuan yang
berkaitan dengan penemuan dan pemahaman mendasar hukum-hukum yang menggerakkan
materi, energi, ruang dan waktu.
§ Ruang
lingkup ilmu fisika adalah mempelajari alam semesta dari partikel yang kecil
sampai yang besar sekali yaitu alam semesta.
Sejarah fisika
sepanjang yang telah diketahui telah dimulai pada tahun sekitar 2400 SM, ketika
kebudayaan Harappan
menggunakan suatu benda untuk memperkirakan dan menghitung sudut bintang di
angkasa. Sejak saat itu fisika
terus berkembang sampai ke level sekarang. Perkembangan ini tidak hanya membawa
perubahan di dalam bidang dunia benda, matematika
dan filosofi
namun juga, melalui teknologi,
membawa perubahan ke dunia sosial
masyarakat.
Revolusi ilmu yang berlangsung terjadi pada sekitar tahun 1600 dapat dikatakan
menjadi batas antara pemikiran purba dan lahirnya fisika
klasik. Dan akhirnya berlanjut ke tahun
1900 yang menandakan mulai berlangsungnya era baru yaitu era fisika modern.
Di era ini ilmuwan tidak melihat adanya penyempurnaan di bidang ilmu
pengetahuan, pertanyaan demi pertanyaan terus bermunculan tanpa henti, dari
luasnya galaksi,
sifat alami dari kondisi vakum
sampai lingkungan subatomik.
Daftar persoalan dimana fisikawan harus pecahkan terus bertambah dari waktu ke
waktu.
Menurut Richtmeyer,
sejarah perkembangan ilmu Fisika dibagi dalam empat periode yaitu:
1.
Periode Pra-Sains (Antara zaman purbakala s/d 1550)
Sejarah fisika dimulai pada tahun sekitar 2400 SM, ketika kebudayaan
Harappan menggunakan suatu benda untuk memperkirakan dan menghitung sudut
bintang di angkasa.
Menurut Richtmeyer, periode pra sains (purbakala) termasuk periode
pertama yang terjadi mulai dari zaman yunani sampai tahun 1550an. Pada periode
pertama ini dikumpulkan berbagai fakta fisis yang dipakai untuk membuat
perumusan empirik. Dalam periode pertama ini juga belum ada penelitian yang
sistematis. Beberapa penemuan pada periode ini diantaranya :
a) 2400000
SM – 599 SM
Di bidang astronomi sudah dihasilkan Kalender Mesir dengan 1 tahun =
365 hari, prediksi gerhana, jam matahari, dan katalog bintang. Dalam Teknologi
sudah ada peleburan berbagai logam, pembuatan roda, teknologi bangunan
(piramid), standar berat, pengukuran, koin (mata uang).
b) 600
SM – 530 M
Perkembangan ilmu dan teknologi sangat terkait dengan perkembangan
matematika. Dalam bidang Astronomi sudah ada pengamatan tentang gerak benda
langit (termasuk bumi), jarak dan ukuran benda langit. Dalam bidang sains fisik
Physical Science, sudah ada Hipotesis Democritus bahwa materi terdiri dari
atom-atom. Archimedes memulai tradisi “Fisika Matematika” untuk menjelaskan
tentang katrol, hukum-hukum hidrostatika dan lain-lain. Tradisi Fisika
Matematika berlanjut sampai sekarang.
c) 530
M – 1450 M
Mundurnya tradisi sains di Eropa dan pesatnya perkembangan sains di
Timur Tengah. Dalam kurun waktu ini terjadi Perkembangan Kalkulus. Dalam bidang
Astronomi ada “Almagest” karya Ptolomeous yang menjadi teks standar untuk
astronomi, teknik observasi berkembang, trigonometri sebagai bagian dari kerja
astronomi berkembang. Dalam Sains Fisik, Aristoteles berpendapat bahwa gerak
bisa terjadi jika ada yang nendorong secara terus menerus; kemagnetan
berkembang ; Eksperimen optika berkembang, ilmu Kimia berkembang (Alchemy).
d)
1450 M- 1550
Ada publikasi teori heliosentris dari Copernicus yang menjadi titik
penting dalam revolusi saintifik. Sudah ada arah penelitian yang
sistematis.
a)
Thales (620-547 SM)
Thales merupakan Saintis pertama yang sudah memahami pentingnya
prinsip-prinsip umum ketimbang kejadian-kejadian khusus atau individual. Dan
juga orang pertama yang mengajarkan tentang strukur mikroskopik materi. Menurut
pemikirannya air adalah elemen dasar alam. Segenap isi alam semesta ini terbuat
dari air. Gerakan larinya air merupakan alasan dasar untuk seluruh gerakan.
Thales menganggap materi dan gaya sebagai satu kesatuan.
b)
Anaksimandross (609-546 SM)
Anaksimandross merupakan muridnya Thales yang mempercayai
bahwa alam diatur oleh suatu hukum. Dia lebih percaya pada kekuatan fisis
ketimbang kekuatan supernatural yang membuat keteraturan di alam. Menurutnya
entitas wujud alam semesta adalan apeiron. Apeiron ini mirip dengan konsep
“kehampaan atau vacuum”, sesutau yang tak jelas atau tak tentu dalam ruang dan
waktu. Dia mempunyai gagasan bahwa evolusi binatang itu melalui mutasi, dan
bukan melalui seleksi alam.
c)
Anaksimenes (585-525 SM)
Anaksimenes merupakan murid dari Anaksimandros. Dia mengungkapkan
bahwa udara atau angin merupakan entitas wujud alam semesta, udaralah yang
mendasari segalanya sehingga dapat dikatakan bahwa panas dan dingin merupakan
penyebab udara menciptakan suatu bentuk. Menurutnya bumi, matahari dan bintang
adalah cakram atau piringan di atas udara.
d)
Empedocles (490-430 SM)
Menurut pendapat dari Empedocles, entitas wujud di alam semesta
terdiri atas empat unsur yaitu api, angin, air, tanah. Unsur-unsur empat
tersebut tidak bisa saling tukar menukar satu sama lain. Ada dua kekuatan
atau gaya yaitu centripetal force of love dan centrifugal force of strife. Ini
yang bertanggung jawab dalam interaksi unsur-usur tersebut. Teori empat unsur
ini di adopsi Aristoteles dan diyakini hingga abad renaisans (pencerahan).
Untuk membuktikan bahwa dia bisa abadi, dia melompat ke kawah gunung api Etna.
e) Leucippos
(5 SM)
Menurut pendapat Leucippos di dunia ini tak ada yang terjadi secara
kebetulan tanpa alasan, segalanya pasti punya tujuan. Leucippos merupakan Bapak
Atomisme yang berpendapat bahwa entitas wujud adalah atom. Ada dua entitas yang
invariant (karar) yaitu atom dan kehampaan. Segala sesuatu juga memiliki sifat
mendasar yaitu perubahan dan gerak.
Pada
periode pra-sains manusia belum berfikir mengenai awal terbentuknya bumi. Dari mana bumi berasal atau kapan bumi ini terbentuk.
Perkembangan pengetahuan mengenai bumi pada periode ini masih seputar bentuk-bentuk
bumi yang di kemukakan atas dasar pemikiran yang sederhana. Pada
tahun 384-322 SM, Aristoteles mengemukakan teori :
§ Geosentris
(Bumi sebagai pusat tata surya) yang kemudian di awal abad ke-2 Claudius
Ptolemaus juga mengungkapkan teori tersebut. Sedangkan sekitar
tahun 310-230 SM Aristrachus mengajukan teori.
§ Heliosentris
(Matahari sebagai pusat tata surya) yang kemudian Copernicus juga mengungkapkan teori
tersebut pada abad ke-15.
2.
Periode Awal Sains (1550 s/d 1800)
Pada
periode ini merupakan periode awal manusia berfikir mengenai darimana dan
bagaimana proses bumi ini terbentuk. periode kedua
ini mulai dikembangkan metoda penelitian yang sistematis dengan Galileo dikenal
sebagai pencetus metoda saintifik dalam penelitian.Hasil-hasil yang didapatkan
antara lain:
1)
Kerja
sama antara eksperimentalis dan teoris menghasilkan teori baru pada gerak
planet.
2)
Newton:
meneruskan kerja Galileo terutama dalam bidang mekanika menghasilkan
hukum-hukum gerak yang sampai sekarang masih dipakai.
3)
Dalam
Mekanika selain Hukum-hukum Newton dihasilkan pula Persamaan Bernoulli, Teori
Kinetik Gas, Vibrasi Transversal dari Batang, Kekekalan Momentum Sudut,
Persamaan Lagrange.
4)
Dalam
Fisika Panas ada penemuan termometer, azas Black, dan Kalorimeter.
5) Dalam Gelombang Cahaya ada penemuan
aberasi dan pengukuran kelajuan cahaya.
6) Dalam Kelistrikan ada klasifikasi
konduktor dan nonkonduktor, penemuan elektroskop, pengembangan teori arus
listrik yang serupa dengan teori penjalaran panas dan Hukum Coulomb.
3.
Periode Fisika Klasik (1800 s/d 1890)
Menurut Richtmeyer, periode sains klasik termasuk periode ketiga
yang dimulai dari tahun 1800an sampai 1890an. Pada periode ini diformulasikan
konsep-konsep fisika yang mendasar yang sekarang kita kenal dengan sebutan
Fisika Klasik. Dalam periode ini pemahaman dibidang kefisikaan masih sempit dan
perkembangannya tidak seluas pada perkembangan konsep-konsep fisika modern.
Contoh-contoh pemikiran pada zaman ini
adalah :
a) Mekanika
Klasik (Mekanika Newtonian)
Dalam Mekanika diformulasikan Persamaan Hamiltonian (yang kemudian
dipakai dalam Fisika Kuantum), Persamaan gerak benda tegar, teori elastisitas,
hidrodinamika. Mekanika klasik disini menggambarkan dinamika partikel atau
sistem partikel. Dinamika partikel demikian, ditunjukkan oleh hukum-hukum
Newton tentang gerak, terutama oleh hukum kedua Newton. Hukum ini menyatakan,
“Sebuah benda yang memperoleh pengaruh gaya atau interaksi akan bergerak
sedemikian rupa sehingga laju perubahan waktu dari momentum sama dengan gaya
tersebut”.
Hukum-hukum gerak Newton baru memiliki arti fisis, jika hukum-hukum
tersebut diacukan terhadap suatu kerangka acuan tertentu, yakni kerangka acuan
inersia (suatu kerangka acuan yang bergerak serba sama – tak mengalami
percepatan). Prinsip Relativitas Newtonian menyatakan, “Jika hukum-hukum Newton
berlaku dalam suatu kerangka acuan maka hukum-hukum tersebut juga berlaku dalam
kerangka acuan lain yang bergerak serba sama relatif terhadap kerangka acuan
pertama”.
Konsep partikel bebas diperkenalkan ketika suatu partikel bebas dari
pengaruh gaya atau interaksi dari luar sistem fisis yang ditinjau (idealisasi
fakta fisis yang sebenarnya). Gerak partikel terhadap suatu kerangka acuan
inersia tak gayut (independen) posisi titik asal sistem koordinat dan tak gayut
arah gerak sistem koordinat tersebut dalam ruang. Dikatakan, dalam kerangka
acuan inersia, ruang bersifat homogen dan isotropik. Jika partikel bebas
bergerak dengan kecepatan konstan dalam suatu sistem koordinat selama interval
waktu tertentu tidak mengalami perubahan kecepatan, konsekuensinya adalah waktu
bersifat homogen.
b) Elektrodinamika
Klasik
Dalam elektrodinamika diformulasikan Hukum Ohm, Hukum Faraday, Teori
Maxwell dan lain-lain. Elekrodinamika, sesuai dengan namanya adalah kajian yang
menganalisis fenomena akibat gerak elektron. Fenomena ini berkaitan dengan
kelistrikan dan kemagnetan. Kendati elektrodinamika merupakan bagian dari
fisika klasik, hukum-hukum elektrodinamika yang dikompilasi oleh Maxwell
ternyata sesuai dengan teori Relativitas, salah satu pilar dari fisika modern.
Teori elektromagnet membahas medan elektromagnet, yaitu medan listrik dan medan
magnet . Kedua besaran ini berhubungan dengan rapat muatan dan rapat arus.
Bagian ini tidak akan mengulas secara rinci teori medan elektromagnet sebab
dapat diperoleh dalam kuliah khusus tentang elektrodinamika. Hal yang perlu
dikemukakan di sini adalah bahwa menurut Maxwell, medan listrik dan magnet
memenuhi persamaan Persamaan ini mengungkapkan bahwa medan elektromagnet
merambat dalam ruang dalam bentuk gelombang dengan kecepatan tetap v. Maxwell
adalah orang pertama yang mengungkapkan bahwa gelombang EM pada jangkauan
frekuensi tertentu adalah gelombang cahaya. Sejak itu orang kemudian memahami
bahwa gelombang EM meliputi frekuensi sangat rendah seperti sinar tampak
(frekuensi berkisar 4000 A – 7000A), hingga radiasi frekuensi tinggi seperti
Sinar-X.
Dalam kajian optika dipahami bahwa cahaya memiliki berbagai sifat
yang menunjukkan bahwa konsep cahaya sebagai gelombang tidak esensial. Akan
tetapi guna menjelaskan secara lebih tepat mengenai gejala interferensi,
khususnya difraksi, konsep cahaya sebagai gelombang adalah mutlak. Pada
prinsipnya fisika klasik berpandangan bahwa materi terdiri atas partikel dan
radiasi terdiri atas gelombang. Pandangan ini menjadi acuan dalam menjelaskan
gejala alam. Contohnya : gaya yang dialami oleh partikel bermuatan seperti,
elektron dan proton, dengan massa masing-masing muatan listrik satu satuan, berinteraksi
melalui interaksi gravitasi (massa) dan elektromagnetik. Geraknya dapat
dijelaskan melalui Hukum Lorentz. Akan tetapi, teori klasik tidak mampu
menjelaskan bagaiman interaksi partikel ini dengan cahaya (radiasi).
c) Termodinamika
Klasik
Termodinamika adalah cabang ilmu pengetahuan yang membahas antara
panas dan bentuk – bentuk energi lainnya. Michael A Saad dalam bukunya
menerangkan Termodimika merupakan sains aksiomatik yang berkenaan dengan
transformasi energi dari satu bentuk ke bentuk lainnya . energi dan materi
sangat berkaitan erat, sedemikian eratnya sehingga perpindahan energi akan
menyebabkan perubahan tingak keadaan materi tersebut.
Hukum pertama dari termodinamika menyatakan bahwa energi tidak dapat
diciptakan dan tidak dapat dihilangkan namun berubah dari satu bentuk menjadi
bentuk yang lainnya. Hukum ini mengatur semua perubahan bentuk energi secara
kuantitatif dan tidak membatasi arah perubahan bentuk itu. Pada kenyataannya
tidak ada kemungkinan terjadinya proses dimana proses tersebut satu–satunya
hasil dari perpindahan bersih panas dari suatu tempat yang suhunya lebih rendah
ke suatu tempat yang suhunya lebih tinggi. Pernyataan yang mengandung kebenaran
eksperimental ini di kenal dengan hukum kedua termodinamika.
Keterbatasan termodimika klasik. Termodinamika klasik menggarap
keadaan sistem dari sudut pandang makroskopik dan tidak membuat hipotesa
mengenai struktur zat. Untuk membuat analisa termodinamika klasik kita perlu
menguraikan keadaan suatu sistem dengan perincian mengenai karakteristik –
karakteristik keseluruhannya seperti tekanan , volume dan temperature yang
dapat diukur secara lansung dan tidak menyangkut asumsi – asumsi mengenai
struktur zat.
Termodinamika klasik tidak memperhatikan perincian, perincian suatu
proses tetapi membahas keadaan – keadaan kesetimbangan. Dari sudut pandang
termodinamika jumlah panas yang dipindahkan selama suatu proses hanyalah sama
dengan beda antara perubahan energi sistem dan kerja yang dilaksanakan.,
jelaslah bahwa analisa ini tidak memperhatikan mekanisme aliran panas maupun
waktu yang diperlukan untuk memindahkan panas tersebut.
Termodinamika klasik mampu menerangkan mengapa perpindahan panas
dapat terjadi, namun termodinamika klasik tidak menjelaskan bagaimana cara
panas dapat berpindah. Kita mengenal bahwa panas dapat berpindah dengan tiga
cara yaitu konduksi, konveksi dan radiasi.
d)
Teori Relativitas Umum
Einstein menyelesaikan teori relativitas umum pada
1915. Teori relativitas umum menjelaskan bahwa gelombang elektromagnetik tidak
sesuai dengan teori gerakan Newton. Menurut Newton, gravitasi dianggap sebagai
kekuatan penarik. Planet-planet bergerak mengelilingi matahari dalam bentuk
lingkaran elips karena matahari memiliki kekuatan gravitasi yang amat besar.
Tapi menurut Einstein, gravitasi tidak dianggap sebagai kekuatan penarik, tapi
lebih sebagai kekuatan eksterior yang merupakan konsekwensi dari ruang dan
waktu atau ruang-waktu. Rangkaian ruang-waktu empat-dimensi yang melengkung
seringkali dilukiskan seperti sebuah karet yang dimelarkan oleh benda
bermasa—bintang, galaksi, dll. Benda bermassa seperti matahari melengkungkan
ruang-waktu di sekelilingnya dan planet-planet bergerak di sepanjang jalur
melengkungnya ruang-waktu. Einstein berkata: “materi memberitahu ruang
bagaimana cara melengkungkan atau memelarkan dirinya; ruang memberitahu materi
cara bergerak”. Teori relativitas umum memprediksi dengan tepat sampai pada
tingkatan apakah sebuah sinar cahaya akan terbentang saat ia lewat di dekat
matahari. Kalau dipaksa menyimpulkan teori relativitas umum dalam satu kalimat:
Keberadaan ruang, waktu, dan gravitasi tidak terpisahkan dari benda.
4.
Periode Fisika Modern (1890 s/d saat ini)
Menurut Richtmeyer, periode sains modern termasuk periode ke empat
yang dimulai dari tahun 1890an sampai sekarang. Pada akhir abad ke 19 ditemukan
beberapa fenomena yang tidak bisa dijelaskan melalui fisika klasik. Hal ini
menuntut pengembangan konsep fisika yang lebih mendasar lagi yang sekarang
disebut Fisika Modern. Dalam periode ini dikembangkan teori-teori yang lebih
umum yang dapat mencakup masalah yang berkaitan dengan kecepatan yang sangat
tinggi (relativitas) atau dan yang berkaitan dengan partikel yang sangat kecil
(teori kuantum).
Beberapa fenomena yang tidak bisa dijelaskan melalui fisika klasik
diantaranya adalah teori kinetik belum memuaskan bagi kebanyakan para ahli
fisika, karena model atom seperti bola kecil dianggap masih belum cukup untuk
menentang anggapan mengenai struktur dibagian dalam atom tersebut. Kenyataannya
beberapa ilmuwan menolak untuk mengakuinya, sebab atom berarti tidak dapat
dibagi-bagi lagi dan tidak mungkin dibentuk atau tersusun dari partikel lain.
Pendirian seperti ini tidak dapat diubah lagi dan telah cukup memuaskan pada
periode ini. Beberapa penemuan penting
dalam zaman ini diantaranya :
a) Relativitas
Khusus
Teori
Relativitas yang dipelopori oleh Einstein menghasilkan beberapa hal diantaranya
adalah kesetaraan massa dan energi E = mc2 yang dipakai sebagai
salah satu prinsip dasar dalam transformasi partikel.
Hasil percobaan Michelson Morley tidak dapat dijelaskan melalui
Fisika Klasik. Maka Einstein mengemukakan dua postulat relativitas khusus:
§ Hukum
fisika dapat dinyatakan dalam persamaan yang berbentuk sama dalam semua
kerangka acuan yang bergerak dengan kecepatan tetap satu terhadap lainnya.
§ Kelajuan
cahaya dalam ruang hampa sama besar untuk semua pengamat, tidak bergantung dari
keadaan gerak pengamat itu.
b) Efek
Compton
Teori Kuantum, yang diawali oleh karya Planck dan Bohr dan kemudian
dikembangkan oleh Schroedinger, Pauli, Heisenberg dan lain-lain,
melahirkan teori-teori tentang atom, inti, partikel sub atomik, molekul, zat
padat yang sangat besar perannya dalam pengembangan ilmu dan teknologi.
Pada efek fotolistrik, cahaya dapat dipandang sebagai kuantum energi
dengan energi yang diskrit. Kuantum energi tidak dapat digambarkan sebagai
gelombang tetapi lebih mendekati bentuk partikel. Partikel cahaya dalam bentuk
kuantum dikenal dengan sebutan foton. Pandangan cahaya sebagai foton diperkuat
lagi melalui gejala yang dikenal sebagai efek Compton.
Jika seberkas sinar-X ditembakkan ke sebuah elektron bebas yang
diam, sinar-X akan mengalami perubahan panjang gelombang dimana panjang
gelombang sinar-X menjadi lebih besar. Gejala ini dikenal sebagai efek Compton,
sesuai dengan nama penemunya, yaitu Arthur Holly Compton.Sinar-X digambarkan
sebagai foton yang bertumbukan dengan elektron (seperti halnya dua bola bilyar
yang bertumbukan). Elektron bebas yang diam menyerap sebagian energi foton
sehingga bergerak ke arah membentuk sudut terhadap arah foton mula-mula. Foton
yang menumbuk elektron pun terhambur dengan sudut θ terhadap arah
semula dan panjang gelombangnya menjadi lebih besar. Perubahan panjang
gelombang foton setelah terhambur. Dimana m adalah massa diam
elektron, c adalah kecepatan cahaya, dan h adalah konstanta
Planck.
2.2
SEJARAH
PENEMU GELOMBANG DAN CAHAYA
2.2.1 Penemu Gelombang Radio
Kemajuan
teknologi berdampak pula terhadap siaran radio. Dulu kita hanya dapat menikmati
siaran radio dengan gelombang AM (amplitude modulation). Namun, kini
pendengar pun dimanjakan oleh kemunculan gelombang radio FM (frequency
modulation) yang bersuara lebih jernih. Orang yang berjasa menemukan
gelombang FM adalah Edwin Howard Armstrong yang dikenal sebagai “Bapak penemu
radio FM”.
Amstrong
dilahirkan pada tanggal 18 Desember 1890 di New York City, Amerika Serikat
(AS). Kepintaran dan keuletannya sudah tampak sejak kecil. Bahkan, ketika usianya
baru menginjak 14 tahun, ia telah bercita-cita ingin menjadi seorang penemu.
Ketika menginjak remaja, dia mulai mencoba menjadi tukang servis alat-alat
rumah tangga tanpa kabel (nirkabel), dan ketika duduk di bangku SMA, dia telah
mulai mengadakan uji coba dengan membuat tiang antena di depan rumahnya untuk
mempelajari teknologi nirkabel yang kala itu sering mengalami gangguan. Dia
dengan cepat dapat memahami permasalahan pada alat komunikasi tersebut. Ia juga
dapat menemukan kelemahan sinyal pada penerima akhir transmisi komunikasi.
Padahal, tidak ada cara lain untuk memperkuat tenaga pada pengiriman akhir.
Untuk
mengembangkan pengetahuannya pada masalah gelombang komunikasi, setelah tamat
SMA, Amstrong masuk ke Universitas Columbia jurusan teknik. Di universitas
itulah ia melanjutkan penelitiannya di bidang nirkabel. Pada tahun ketiga di
Universitas Columbia, Armstrong memperkenalkan temuannya, berupa penguat
gelombang radio pertama (radio amplifier). Radio sendiri sebenarnya
sudah ditemukan terlebih dahulu oleh Lee De Forest yang menggunakan Tabung
Audion yang diberi nama tabung Lee De Forest. Namun, gelombang yang
dipancarkannya masih terlalu lemah.
Armstrong mempelajari cara kerja
tabung Lee DeForest dan kemudian mendesain ulang dengan mengambil gelombang
elektromagnetik yang datang dari sebuah transmisi radio dan dengan cepat
memberi sinyal balik melalui tabung. Hanya sesaat, kekuatan sinyal akan
meningkat sebanyak 20.000 kali per detik. Fenomena ini oleh Armstrong disebut
dengan “regenerasi radio”, yang merupakan penemuan penting dan perlu saat radio
pertama kali ada. Dengan pengembangan ini, para teknisi radio tidak memerlukan
20 ton generator lagi agar stasiun radio mereka mengudara. Desain sirkuit
tunggal temuan Armstrong menjadi kunci kelangsungan gelombang transmiter yang
menjadi inti operasional radio. Dan dia lulus sarjana teknik tahun 1913. Atas
temuannya tersebut, Armstrong mematenkan ciptaannya dan memberi lisensinya pada
Marconi Corporation tahun 1914.
Enam tahun
kemudian, Westinghouse membeli hak paten Armstrong atas penerima superheterodyne,
dan memulai kiprahnya menjadi stasiun radio pertama bernama KDKA di Pittsburgh.
Mulailah radio menjadi sangat populer pada saat itu, mulai dari hiburan sampai
berita penting, tidak ada yang tidak memakai jasa radio. Setelah itu,
bermunculan terus gelombang radio lainnya. RCA (The Radio Corporation of
America) segera membeli seluruh hak paten radio begitu juga radio lain ikut
membelinya.
Setelah
Perang Dunia I usai, Armstrong kembali ke Universitas Columbia dan bekerja
sebagai profesor di universitas tersebut. Tahun 1923 dia menikah dengan Marion
MacInnes, sekretaris dari Presiden RCA, David Sarnoff. Pada dekade tersebut dia
terlibat dalam perang perusahaan dalam mengendalikan hak paten radio. Hal ini berlanjut
sampai awal tahun 1930, dan Armstrong kalah di pengadilan. Meski demikian, dia
terus melanjutkan penelitian untuk memecahkan masalah statistik radio. Ia
berkesimpulan, hanya ada satu solusi agar karyanya yang telah dicuri orang bisa
dihargai, yaitu merancang sistem yang sama sekali baru.
Penelitian demi penelitian pun terus
dia lakukan untuk lebih menyempurnakan suara radio tersebut. Pada 1933 Amstrong
memperkenalkan sistem radio FM (frequency modulation), yang memberi
penerimaan jernih meskipun ada badai dan menawarkan ketepatan suara yang tinggi
yang sebelumnya belum ada. Sistem tersebut juga menyediakan sebuah gelombang
tunggal membawa dua program radio dengan sekali angkut. Pengembangan ini
disebut dengan multiplexing.
Mengenai
perbedaan antara gelombang AM dan FM, bisa dijelaskan sebagai berikut. Sinyal
suara tidak dapat langsung dipancarkan karena sinyal suara bukan gelombang
elektromagnetik. Jika sinyal suara tersebut diubah menjadi gelombang elektromagnetik
sekalipun, berapa panjang antena yang dibutuhkan. Untuk dapat mengirimkan
sinyal suara dengan lebih mudah, sinyal suara tersebut terlebih dahulu
ditumpangkan pada sinyal radio dengan frekuensi yang lebih tinggi dari sinyal
suara tersebut. Metode untuk menumpangkan sinyal suara pada sinyal radio
disebut modulasi. Modulasi yang sering dipakai radio adalah modulasi amplitudo
(AM – amplitude modulation) dan modulasi frekuensi (FM – frequency
modulation). Beda
utama antara gelombang AM dengan FM adalah cara memodulasi suaranya. Gelombang
FM mempunyai range tambahan sebesar plus 455 KHz. Jadi, jika ada
frekeensi radio 88.00 FM, sebenarnya dia menggunakan frekuensi 88.00 MHz + 455
KHz. Mengapa ada tambahan 455 KHz? Nah, gelombang FM itu memodulasi suara secara
digital. Jadi, gelombang suara audio itu dicacah secara digital sesuai
frekuensi audio (batas ambang telinga antara (6 Hz – 20 KHz). Setelah dicacah
secara digital (tambahan 455 KHz tadi, sebagai digital audio buffer),
sinyal digital tsb. di-mix dengan gelombang radio (carrier) yang
berfrekuensi 88.0 MHz tadi, kemudian dilempar ke udara terbuka. Bagian yang
penting dari sistem pemancar FM adalah antena, saluran transmisi, dan pemancar
itu sendiri.
Untuk
memperkenalkan temuannya pada dunia, pada tahun 1940 Armstrong mendapat izin
untuk mendirikan stasiun radio FM pertama yang didirikan di Alpine, New Jersey.
Berkat temuannya tersebut , pada 1941, Institut Franklin memberi penghargaan
kepada Armstrong berupa medali Franklin, yang merupakan salah satu penghargaan
tertinggi komunitas ilmuwan. Kekalahannya dalam sengketa selama bertahun-tahun
dengan perusahaan yang telah memanfaatkan hak ciptanya, tak berpengaruh
terhadap pemberian medali Franklin tersebut.
Sayangnya,
Armstrong harus mengakhiri hidupnya dengan cara tragis. Sang penemu gelombang
radio FM tersebut diketemukan mati bunuh diri di tahun 1954. Istrinya, Marion
MacInnes, yang menjadi pewaris hasil temuan Armstrong melanjutkan perjuangan
suaminya bertempur di persidangan dan memenangkan jutaan dolar. Atas kejernihan
suara yang dihasilkannya di awal ’60-an, saluran FM mendominasi sistem radio,
dan bahkan digunakan untuk komunikasi antara bumi dan luar angkasa oleh Badan
Antariksa Nasional Amerika, NASA.
2.2.2
Penemu
Gelombang Elektromagnetik
Dasar teori dari perambatan gelombang elektromagnetik
pertama kali dijelaskan pada 1873 oleh James Clerk Maxwell dalam papernya di
Royal Society mengenai teori dinamika medan elektromagnetik (bahasa Inggris: A
dynamical theory of the electromagnetic field), berdasarkan hasil kerja
penelitiannya antara 1861 dan 1865.
Pada 1878 David E. Hughes adalah orang pertama yang
mengirimkan dan menerima gelombang radio ketika dia menemukan bahwa
keseimbangan induksinya menyebabkan gangguan ke telepon buatannya. Dia
mendemonstrasikan penemuannya kepada Royal Society pada 1880 tapi hanya
dibilang itu cuma merupakan induksi.
Adalah Heinrich Rudolf Hertz yang, antara 1886 dan 1888,
pertama kali membuktikan teori Maxwell melalui eksperimen, memperagakan bahwa
radiasi radio memiliki seluruh properti gelombang (sekarang disebut gelombang
Hertzian), dan menemukan bahwa persamaan elektromagnetik dapat diformulasikan
ke persamaan turunan partial disebut persamaan gelombang. Gelombang elektromagnetik
ditemukan oleh Heinrich Hertz.
Setiap muatan listrik yang memiliki percepatan memancarkan
radiasi elektromagnetik. Waktu kawat (atau panghantar seperti antena)
menghantarkan arus bolak-balik, radiasi elektromagnetik dirambatkan pada
frekuensi yang sama dengan arus listrik. Bergantung pada situasi, gelombang
elektromagnetik dapat bersifat seperti gelombang atau seperti partikel. Sebagai
gelombang, dicirikan oleh kecepatan (kecepatan cahaya), panjang gelombang, dan
frekuensi. Kalau dipertimbangkan sebagai partikel, mereka diketahui sebagai
foton, dan masing-masing mempunyai energi berhubungan dengan frekuensi
gelombang ditunjukan oleh hubungan Planck E = Hν, di mana E adalah energi
foton, h ialah konstanta Planck — 6.626 × 10 −34 J•s — dan ν adalah frekuensi
gelombang.
Sekitar abad ke 19, Maxwell menyatakan persamaan nya yang
cukup mengejutkan dunia Fisika. Salah satunya menyatakan adanya gelombang
elektromagnetik. Namun, saat itu belum dapat dibuktikan. Karna itu, Heinrich
Hertz mencoba untuk membuktikan keberadaan gelombang elektromagnetik itu.
Secara teori, Hertz menyadari bahwa
gelombang elektromagnetik yang dinyatakan Maxwell merupakan gabungan dari
gelombang listrik dan gelombang magnetik secara saling tegak lurus. Begitu pula
dengan arah geraknya. Karena gelombang tersebut mengandung gelombang listrik,
maka Hertz mencoba membuktikan keberadaan gelombang elektromagnetik tersebut
melalui keberadaan gelombang listriknya yang diradiasikan oleh rangkaian
pemancar.
Hertz
mencoba membuat rangkaian pemancar sederhana dengan bantuan trafo untuk
memperkuat tegangan dan kapasitor sebagai penampung muatannya. Karena ada arus
pergeseran pada gap pemancar, diharapkan ada radiasi gelombang elektromagnetik
yang akan dipancarkan. Karena secara teori, dari percikan yang muncul akan
dihasilkan gelombang elektromagnetik.
Alhasil,
pada rangkaian loop penerima yang hanya berupa kawat berbentuk lingkaran yang
tanpa diberikan sumber tegangan apapun, ternyata muncul percikan listrik pada
gap-nya. Ini membuktikan ada listrik yang mengalir melalui radiasi suatu
benda.yang akhirnya terhantarkan ke loop. Karena merasa belum puas, Hertz
mencoba untuk menghitung frekuensi pada loop.
Ternyata
frekuensi yang dihasilkan sama dengan frekuensi pemancar. Ini artinya listrik
pada loop berasal dari pemancar itu sendiri. Dengan ini terbuktilah adanya
radiasi gelombang elektromagnetik Maxwell. Percobaan Hertz ini juga
memicu penemuan telegram tanpa kabel dan radio oleh Marconi. Rangkaian ini ada
dalam kaca quartz untuk menghindari sinar UV.
2.2.3
Penemu
Sinar Rontgen (Sinar X)
Tanggal 8 Nopember 1895 Rontgen
sedang membuat percobaan dengan "sinar cathode." Sinar cathode
terdiri dari arus electron. Arus diprodusir dengan menggunakan voltase tinggi
antara elektrode yang ditempatkan pada masing-masing ujung tabung gelas yang
udaranya hampir dikosongkan seluruhnya. Sinar cathode sendiri tidak khusus
merembes dan sudah distop oleh beberapa sentimeter udara. Pada peristiwa ini
Rontgen sudah sepenuhnya menutup tabung sinar cathode dengan kertas hitam
tebal, sehingga biarpun sinar listrik dinyalakan, tak ada cahaya yang bisa
terlihat dari tabung. Tetapi, saat Rontgen menyalakan arus listrik di dalam
tabung sinar cathode, dia terperanjat melihat bahwa cahaya mulai memijar pada
layar yang terletak dekat bangku seperti distimulir oleh sinar lampu. Kemudian
ia memadamkan tabung dan layar (yang terbungkus oleh barium platino cyanide)
cahaya berhenti memijar. Karena tabung sinar cathode sepenuhnya tertutup,
Rontgen segera sadar bahwa sesuatu bentuk radiasi yang tak terlihatan pasti
datang dari tabung ketika cahaya listrik dinyalakan. Karena ini merupakan hal
yang misterius, dia menyebut radiasi yang tampak itu "sinar X."
Adapun "X" merupakan lambang matematik biasa untuk sesuatu yang tidak
diketahui.
Telah
diketahui oleh aristoteles (384-322 sebelum masehi) bahwa suara disebabkan oleh
vibrasi udara. Pengetahuan ini kemungkinan di dasarkan pada pengamatan bahwa
musik dihasilkan oleh vibrasi dawai. Pada kenyataannya mempelajari hubungan
antara bunyi-bunyi musik dan panjang dari vibrasi dawai telah dikembangkan
dengan baik pada masa sebelum masehi atau dunia kuno. Tentunya , keterangan
yang cukup tentang gelombang suara tidak mungkin hingga ke jamannya Newton.
Walaupun tidak mengetahui sifat dasar dari cahaya pada jaman Newton, dia
bersepekulasi bahwa cahaya adalah gelombang sama seperti suara. Christian
Huygen (1629-1695) yang hidup pada waktu
yang sama dengan newton mengembnagkan sebuah teori gelombang tentang cahaya,
tapi Newton sendiri menyokong sebuah teori bahwa cahaya tersusun dari
partikel-partikel tak bermasa (corpuscles). Hipotesis Newton bahwa partikel tak
bermasa ini bergerak melalui ruang dengan kecepatan konstan dan ada perbedaan
tipe dari partikel tak bermasa untuk masing-masing warna. Dia keberatan tentang
teori gelombang dari cahaya, tidak seperti suara yang tidak kelihatan bengkok
di sekitar sudut. Gelombang alamiah dari cahaya akhirnya ditetapkan dengan
eksperimen dan demonstrasi yang terus menerus menurut prinsip superposisi.
Eksperimen-eksperimen ini di kerjakan oleh Thomas Young. Dan dilanjutkan oleh
Augustin Fresnel.
2.2.4
Sejarah Penemu Cahaya
Cahaya
adalah energi
berbentuk gelombang elekromagnetik yang kasat mata dengan panjang
gelombang sekitar 380–750 nm. Pada
bidang fisika,
cahaya adalah radiasi elektromagnetik, baik dengan panjang
gelombang kasat mata maupun yang tidak. Selain itu,
cahaya adalah paket partikel yang disebut foton. Kedua definisi
tersebut merupakan sifat yang ditunjukkan cahaya secara bersamaan sehingga
disebut "dualisme gelombang-partikel". Paket cahaya yang disebut spektrum
kemudian dipersepsikan secara visual oleh indera penglihatan sebagai warna. Bidang studi
cahaya dikenal dengan sebutan optika, merupakan area riset yang penting pada fisika modern.
Studi mengenai cahaya dimulai dengan munculnya era optika klasik
yang mempelajari besaran optik seperti: intensitas,
frekuensi
atau panjang gelombang, polarisasi
dan fase cahaya.
Sifat-sifat cahaya dan interaksinya terhadap sekitar dilakukan dengan pendekatan paraksial geometris seperti refleksi dan refraksi, dan
pendekatan sifat optik fisisnya yaitu: interferensi,
difraksi, dispersi, polarisasi.
Masing-masing studi optika klasik ini disebut dengan optika
geometris (geometrical optics) dan optika
fisis (physical optics). Pada puncak optika klasik, cahaya didefinisikan sebagai gelombang
elektromagnetik dan memicu serangkaian penemuan dan pemikiran.
1. Euclid
Euclid (Alexandria) Dalam nya Optica ia mencatat bahwa perjalanan
cahaya dalam garis lurus dan menjelaskan hukum refleksi. Dia percaya bahwa visi
akan melibatkan sinar dari mata ke obyek terlihat dan ia mempelajari hubungan
antara ukuran jelas dari objek dan sudut-sudut yang mereka subtend di mata. Hero
(juga dikenal sebagai Heron) di Alexandria. Dalam karyanya Catoptrica, Hero
menunjukkan dengan metode geometri bahwa jalan sebenarnya yang diambil oleh
sebuah sinar cahaya dipantulkan dari sebuah cermin pesawat yang lebih pendek
daripada jalur tercermin lain yang mungkin diambil antara sumber dan titik
pengamatan.
2. Robert
Grosseteste
Robert Grosseteste (Inggris) scholarum. Magister dari Universitas
Oxford dan pendukung pandangan bahwa teori harus dibandingkan dengan observasi,
Grosseteste menganggap bahwa sifat cahaya memiliki arti khusus dalam filsafat
alam dan menekankan pentingnya matematika dan geometri di mereka belajar. Dia
percaya bahwa warna terkait dengan intensitas dan bahwa mereka memperpanjang
dari putih menjadi hitam, putih yang paling murni dan berbaring di luar merah
dengan hitam tergeletak di bawah biru. pelangi itu menduga sebagai akibat
refleksi dan refraksi cahaya matahari oleh lapisan dalam 'awan berair' tapi
pengaruh tetesan individu tidak dianggap. Dia memegang melihat, bersama dengan
orang-orang Yunani sebelumnya, bahwa visi melibatkan emanasi dari mata ke objek
yang dirasakan.
3. Roger Bacon
Roger Bacon (Inggris). Seorang pengikut Grosseteste di Oxford, Bacon
diperpanjang pekerjaan Grosseteste di optik. Ia menganggap bahwa kecepatan
cahaya terbatas dan bahwa disebarluaskan melalui media dengan cara yang analog
dengan propagasi suara. Dalam karyanya Opus Maius, Bacon menggambarkan studinya
atas perbesaran benda kecil dengan menggunakan lensa cembung dan menyarankan
agar mereka bisa menemukan aplikasi di koreksi penglihatan yang rusak. Dia
menghubungkan fenomena pelangi untuk refleksi sinar matahari dari hujan
individu
4. Al-Kindi
(801 M – 873 M)
Ilmuwan Muslim pertama yang mencurahkan pikirannya untuk mengkaji ilmu
optik adalah Al-Kindi (801 M – 873 M). Hasil kerja kerasnya mampu menghasilkan
pemahaman baru tentang refleksi cahaya serta prinsip-prinsip persepsi visual.
Secara lugas, Al-Kindi menolak konsep tentang penglihatan yang dilontarkan
Aristoteles. Dalam pandangan ilmuwan Yunani itu, penglihatan merupakan bentuk
yang diterima mata dari obyek yang sedang dilihat. Namun, menurut Al-Kindi
penglihatan justru ditimbulkan daya pencahayaan yang berjalan dari mata ke
obyek dalam bentuk kerucut radiasi yang padat.
5.
Ibnu Sahl (940 M – 100 M)
Sarjana Muslim lainnya yang menggembangkan ilmu optik adalah Ibnu Sahl (940
M – 100 M). Sejatinya, Ibnu Sahl adalah seorang matematikus yang mendedikasikan
dirinya di Istana Baghdad. Pada tahun 984 M, dia menulis risalah yang berjudul
On Burning Mirrors and Lenses (pembakaran dan cermin dan lensa). Dalam risalah
itu, Ibnu Sahl mempelajari cermin membengkok dan lensa membengkok serta titik
api cahaya.
Ibnu Sahl pun menemukan hukum refraksi (pembiasan) yang secara matematis
setara dengan hukum Snell. Dia menggunakan hukum tentang pembiasan cahaya untuk
memperhitungkan bentuk-bentuk lensa dan cermin yang titik fokus cahayanya
berada di sebuah titik di poros.
6. Al-Haitham (965
M – 1040 M)
Ilmuwan Muslim yang paling populer di bidang optik adalah Ibnu Al-Haitham
(965 M – 1040 M). Menurut Turner, Al-Haitham adalah sarjana Muslim yang
mengkaji ilmu optik dengan kualitas riset yang tinggi dan sistematis.
“Pencapaian dan keberhasilannya begitu spektakuler,” puji Turner. Sang ilmuwan
Muslim ini meyakini bahwa sinar cahaya keluar dari garis lurus dari setiap
titik di permukaan yang bercahaya.
Selain itu, Al-Haitham memecahkan misteri tentang lintasan cahaya melalui
berbagai media melalui serangkaian percobaan dengan tingkat ketelitian yang
tinggi. Keberhasilannya yang lain adalah ditemukannya teori pembiasan cahaya.
Al-Haitham pun sukses melakukan eksperimen pertamanya tentang penyebaran cahaya
terhadap berbagai warna.
Ia pun mencetuskan teori tentang berbagai macam fenomena fisik seperti
bayangan, gerhana, dan juga pelangi. Ia juga melakukan percobaan untuk
menjelaskan penglihatan binokular dan memberikan penjelasan yang benar tentang
peningkatan ukuran matahari dan bulan ketika mendekati horison. Ibnu Haytham
menyatakan bahwa objek yang dilihat mengeluarkan cahaya yang kemudian ditangkap
mata sehingga bisa terlihat.
Secara detail, Al-Haitham pun menjelaskan sistem penglihatan mulai dari
kinerja syaraf di otak hingga kinerja mata itu sendiri. Ia juga menjelaskan
secara detil bagian dan fungsi mata seperti konjungtiva, iris, kornea, lensa,
dan menjelaskan peranan masing-masing terhadap penglihatan manusia. Al-Haitham
juga mencetuskan teori lensa pembesar.
7.
Kamal Al-Din Al-Farisi (1267 -1319 M)
Kitab Tanqih merupakan pendapat dan pandangan al-Farisi terhadap buah karya
Ibnu Haytham. Dalam pandangannya, tak semua teori optik yang diajukan Ibnu
Haytham menemukan kebenaran. Guna menutupi kelemahan teori Ibnu Haytham,
al-Farisi Al-Farisi lalu mengusulkan teori alternatif. Sehingga, kelemahan
dalam teori optik Ibnu Haytham dapat disempurnakan.
Salah satu bagian yang paling penting dalam karya al-Farisi adalah
komentarnya tentang teori pelangi. Ibnu Haytham sesungguhnya mengusulkan sebuah
teori, tapi al-Farisi mempertimbangkan dua teori yakni teori Ibnu Haytham dan
teori Ibnu Sina (Avicenna) sebelum mencetuskan teori baru. Teori yang diusulkan
al-Farisi sungguh luar biasa. Ia mampu menjelaskan fenomena alam bernama
pelangi menggunakan matematika.
Menurut Ibnu Haytham, pelangi merupakan cahaya matahari dipantulkan awan
sebelum mencapai mata. Teori yang dicetuskan Ibnu Haytham itu dinilainya
mengandung kelemahan, karena tak melalui sebuah penelitian yang terlalu baik.
Al-Farisi kemudian mengusulkan sebuah teori baru tentang pelangi. Menurut dia,
pelangi terjadi karena sinar cahaya matahari dibiaskan dua kali dengan air yang
turun. Satu atau lebih pemantulan cahaya terjadi di antara dua pembiasan.
Al-Farisi membuktikan teori tentang pelanginya melalui eksperimen yang luas
menggunakan sebuah lapisan transparan diisi dengan air dan sebuah kamera
obscura," kata J. J O'Connor, dan E.F. Robertson dalam karyanya bertajuk
"Kamal al-Din Abu'l Hasan Muhammad Al-Farisi". Al-Farisi pun diakui
telah memperkenalkan dua tambahan sumber pembiasan, yaitu di permukaan antara
bejana kaca dan air. Dalam karyanya, al-farisi juga menjelaskan tentang warna
pelangi. Ia telah memberi inspirasi bagi masyarakat fisika modern tentang cara
membentuk warna.
Para ahli sebelum al-Farisi berpendapat bahwai warna merupakan hasil sebuah
pencampuran antara gelap dengan terang. Secara khusus, ia pun melakukan
penelitian yang mendalam soal warna. Ia melakukan penelitian dengan
lapisan/bola transparan. Hasilnya, al-Farisi mencetuskan bahwa warna-warna
terjadi karena superimposition perbedaan bentuk gambar dalam latar belakang
gelap.
"Jika gambar kemudian menembus di dalam, cahaya diperkuat lagi dan
memproduksi sebuah warna kuning bercahaya. Selanjutnya mencampur gambar yang
dikurangi dan kemudian sebuah warna gelap dan merah gelap sampai hilang ketika
matahari berada di luar kerucut pembiasan sinar setelh satu kali
pemantulan," ungkap al-Farisi.
Penelitiannya itu juga berkaitan dengan dasar investigasi teori dalam
dioptika yang disebut al-Kura al-muhriqa yang sebelumnya juga telah dilakukan
oleh ahli optik Muslim terdahulu yakni, Ibnu Sahl (1000 M) dan Ibnu al-Haytham
(1041 M). Dalam Kitab Tanqih al-Manazir , al-Farisi menggunakan bejana kaca
besar yang bersih dalam bentuk sebuah bola, yang diisi dengan air, untuk
mendapatkan percobaan model skala besar tentang tetes air hujan.
Dia kemudian menempatkan model ini dengan sebuah kamera obscura yang
berfungsi untuk mengontrol lubang bidik kamera untuk pengenalan cahaya. Dia
memproyeksikan cahaya ke dalam bentuk bola dan akhirnya dikurangi dengan
beberapa percobaan dan penelitian yang mendetail untuk pemantulan dan pembiasan
cahaya bahwa warna pelangi adalah sebuah fenomena dekomposisi cahaya.
8.
Al Hasan (965-1038 M)
Al Hasan (965-1038) mengemukakan pendapat bahwa mata dapat melihat
benda-benda di sekeliling karena adanya cahaya yang dipancarkan atau
dipantulkan oleh benda-benda yang bersangkutan masuk ke dalam mata. Teori ini
akhirnya dapat diterima oleh orang banyak sampai sekarang ini.
9.
Sir Isaac Newton (1642-1727 M)
Sir Isaac Newton (1642-1727) yang mendukung pendapat Al Hasan merupakan
ilmuwan berkebangsaan Inggris yang mengemukakan pendapat bahwa dari sumber
cahaya dipancarkan partikel-partikel yang sangat kecil dan ringan ke segala arah
dengan kecepatan yang sangat besar. Bila partikel-partikel ini mengenai mata,
maka manusia akan mendapat kesan melihat benda tersebut.
Alasan
dikemukakanya teori ini adalah sebagai berikut:
- Karena
partikel cahaya sangat ringan dan berkecepatan tinggi maka cahaya dapat
merambat lurus tanpa terpengaruh gaya gravitasi bumi.
- Ketika
cahaya mengenai permukaan yang halus maka cahaya akan akan dipantulkan
dengan sudut sinar datang sama dengan sudut sinar pantul sehingga sesuai
dengan hukum pemantulan Snellius. Peristiwa pemantulan ini dijelaskan oleh
Newton dengan menggunakan bantuan sebuah bola yang dipantulkan di atas
bidang pantul.
- Alasan
berikutnya adalah pada peristiwa pembiasan cahaya yang disamakan dengan
peristiwa menggelindingnya sebuah bola pada papan yang berbeda ketinggian
yang dihubungkan dengan sebuah bidang miring. Dari permukaan yang lebih
tinggi bola digelindingkan dan akan terus menggelinding melalui bidang
miring sampai akhirnya bola akan menggelinding di permukaan yang lebih
rendah. Jika diamati perjalanan bola, maka sebelum melewati bidang miring
lintasan bola akan membentuk sudut α terhadap garis tegak lurus pada
bidang miring. Setelah melewati bidang miring lintasan bola akan membentuk
sudut β terhadap garis tegak lurus pada bidang miring. Jika permukaan atas
dianggap sebagai udara dan permukaan bawah dianggap sebagai air serta
bidang miring merupakan batas antara udara dan air, gerak bola dianggap
sebagai jalannya pembiasan cahaya dari udara ke air, maka Newton
menganggap bahwa kecepatan cahaya dalam air lebih besar dari pada
kecepatan cahaya dalam udara.
10. Jean Focault
(1819 – 1868 M)
Jean Focault (1819 - 1868)
melakukan percobaan tentang pengukuran kecepatan cahaya dalam berbagai medium.
Dalam percobaannya Jeans Focault mendapatkan kesimpulan bahwa kecepatan cahaya
dalam air lebih kecil dari pada kecepatan cahaya dalam udara.
11. Christian
Huygens (1629-1695 M)
Menurut Christian Huygens (1629-1695) seorang ilmuwan berkebangsaan
Belanda, bahwa cahaya pada dasarnya sama dengan bunyi dan berupa gelombang.
Perbedaan cahaya dan bunyi hanya terletak pada panjang gelombang dan
frekuensinya. Pada teori ini Huygens menganggap bahwa setiap titik pada sebuah
muka gelombang dapat dianggap sebagai sebuah sumber gelombang yang baru dan
arah muka gelombang ini selalu tegak lurus tehadap muka gelombang yang
bersangkutan. Pada teori Huygens ini peristiwa pemantulan, pembiasan,
interferensi, ataupun difraksi cahaya dapat dijelaskan secara tepat, namun
dalam teori Huygens ada kesulitan dalam penjelasan tentang sifat cahaya yang
merambat lurus.
12. James Clerk
Maxwell (1831 - 1879)
Percobaan James Clerk Maxwell (1831 - 1879) seorang ilmuwan berkebangsaan
Inggris (Scotlandia) menyatakan bahwa cepat rambat gelombang elektromagnetik
sama dengan cepat rambat cahaya yaitu 3×108 m/s, oleh karena itu Maxwell
berkesimpulan bahwa cahaya merupakan gelombang elektromagnetik. Kesimpulan
Maxwell ini di dukung oleh:
- Seorang
ilmuwan berkebangsaan Jerman, Heinrich Rudolph Hertz (1857 - 1894) yang
membuktikan bahwa gelombang elektromagnetik merupakan gelombang
tranversal. Hal ini sesuai dengan kenyataan bahwa cahaya dapat menunjukkan
gejala polarisasi.
- Percobaan
seorang ilmuwan berkebangsaan Belanda, Peter Zeeman (1852 - 1943) yang
menyatakan bahwa medan magnet yang sangat kuat dapat berpengaruh terhadap
berkas cahaya.
- Percobaan
Stark (1874 - 1957), seorang ilmuwan berkebangsaan Jerman yang
mengungkapkan bahwa medan listrik yang sangat kuat dapat mempengaruhi
berkas cahaya.
13. Max Karl
Ernst Ludwig Planck (1858 – 1947 M)
Teori kuantum pertama kali
dicetuskan pada tahun 1900 oleh seorang ilmuwan berkebangsaan Jerman yang
bernama Max Karl Ernst Ludwig Planck (1858 - 1947).
Dalam percobaannya Planck
mengamati sifat-sifat termodinamika radiasi benda-benda hitam hingga ia
berkesimpulan bahwa energi cahaya terkumpul dalam paket-paket energi yang
disebut kuanta atau foton. Dan pada tahun 1901 Planck mempublikasikan teori
kuantum cahaya yang menyatakan bahwa cahaya terdiri dari peket-paket energi
yang disebut kuanta atau foton. Akan tetapi dalam teori ini paket-paket energi
atau partikel penyusun cahaya yang dimaksud berbeda dengan partikel yang
dikemukakan oleh Newton . Karena foton tidak bermassa sedangkan partikel pada
teori Newton memiliki massa.
14. Albert
Einstein
Pernyataan Planck ternyata
mendapat dukungan dengan adanya percobaan Albert Einstein pada tahun 1905 yang
berhasil menerangkan gejala fotolistrik dengan menggunakan teori Planck.
Fotolistrik adalah peristiwa terlepasnya elektron dari suatu logam yang disinari
dengan panjang gelombang tertentu. Akibatnya percobaan Einstein justru
bertentangan dengan pernyataan Huygens dengan teori gelombangnya.Pada efek
fotolistrik, besarnya kecepatan elektron yang terlepas dari logam ternyata
tidak bergantung pada besarnya intensitas cahaya yang digunakan untuk menyinari
logam tersebut. Sedangkan menurut teori gelombang seharusnya energi kinetik
elektron bergantung pada intensitas cahaya.
15. Maxwell
Inti teori
Maxwell mengenai gelombang elektromagnetik adalah:
a.
Perubahan
medan listrik dapat menghasilkan medan magnet.
b.
Cahaya
termasuk gelombang elektromagnetik. Cepat rambat gelombang ) dan
permeabilitas & elektromagnetik (c) tergantung
dari permitivitas ( (μ) zat.
Ternyata perubahan medan listrik menimbulkan medan magnet yang tidak tetap
besarannya atau berubah-ubah. Sehingga perubahan medan magnet tersebut akan
menghasilkan lagi medan listrik yang berubah-ubah.
Proses terjadinya medan listrik dan medan magnet berlangsung secara sama
dan menjalar kesegala arah. Arah getar vektor medan-bersama listrik dan medan
magnet saling tegak lurus. Jadi gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang
dihasilkan dari perubahan medan magnet dan medan listrik secara berurutan,
dimana arah getar vektor medan listrik dan medan magnet saling tegak lurus.
Dari seluruh teori-teori cahaya yang muncul dapat disimpulkan bahwa cahaya
mempunyai sifat dual (dualisme cahaya) yaitu cahaya dapat bersifat sebagai
gelombang untuk menjelaskan peristiwa interferensi dan difraksi tetapi di lain
pihak cahaya dapat berupa materi tak bermassa yang berisikan paket-paket energi
yang disebut kuanta atau foton sehingga dapat menjelaskan peristiwa efek
fotolistrik.
16.
Wilhelm Conrad Röntgen (1845-1923 M)
Wilhelm Conrad Röntgen ialah fisikawan Jerman. Pada tahun 1895, saat mengadakan percobaan dengan aliran arus listrik dan
tabung gelas yang dikosongkan sebagian (tabung sinar katode), Rontgen mengamati
bahwa potongan barium platinosianida yang berdekatan melepaskan sinar saat
tabung itu dioperasikan. Ia merumuskan teori bahwa saat sinar katode (elektron)
menembus dinding gelas tabung, beberapa radiasi yang tak diketahui terbentuk
yang melintasi ruangan, menembus bahan kimia, dan menyebabkan fluoresensi.
Pengamatan lebih lanjut mengungkapkan bahwa kertas, kayu, dan aluminum, di
antara bahan lain, transparan pada bentuk baru radiasi ini. Ia menemukan bahwa
itu mempengaruhi plat fotografi, dan, sejak tidak secara nyata menunjukkan
beberapa sifat cahaya, seperti refleksi atau refraksi, secara salah ia berpikir
bahwa sinar itu tak berhubungan pada cahaya. Dalam pandangan pada sifat tak
pasti itu, ia menyebut fenomena radiasi X, walau juga dikenal sebagai radiasi
Rontgen. Ia mengambil fotografi sinar-X pertama, dari bagian dalam obyek logam
dan tulang tangan istrinya.
17. Christiaan
Huygens
Christiaan Huygens (Belanda). Dalam komunikasi dengan Academie des Science
di Paris, dikemukakan teori gelombang Huygens itu cahaya (terbit dalam karyanya
Traite de Lumiere pada tahun 1690). Ia menganggap bahwa cahaya
ditransmisikan melalui-eter meresapi semua yang terdiri dari partikel elastik
kecil, masing-masing dapat bertindak sebagai sumber sekunder wavelet. Atas
dasar ini, Huygens banyak menjelaskan karakteristik propagasi dikenal cahaya,
termasuk refraksi ganda dalam kalsit ditemukan oleh Bartholinus.
18. Robert
Wilhelm Bunsen dan Gustav Kirchoff
Robert Wilhelm Bunsen dan Gustav Kirchoff mengamati spektrum emisi logam
alkali dalam api dan juga mencatat adanya garis-garis gelap yang timbul dari
penyerapan ketika mengamati spektrum dari sumber cahaya terang melalui api.
Asal dari garis-garis gelap itu mirip dengan garis-garis gelap dalam spektrum
matahari diamati oleh Wollaston dan Fraunhofer dan dikaitkan dengan penyerapan
cahaya oleh gas di atmosfer matahari yang lebih dingin dibandingkan yang
memancarkan cahaya.
19. James Clerk
Maxwell
James Clerk Maxwell (Skotlandia). Dari studi tentang persamaan
menggambarkan medan listrik dan magnetik, ditemukan bahwa kecepatan gelombang
elektromagnetik harus, dalam kesalahan eksperimental, sama dengan kecepatan
cahaya. Maxwell menyimpulkan bahwa cahaya adalah suatu bentuk gelombang
elektromagnetik
20. Albert Abraham Michelson (1852 - 1931) dan Edward
Morley (1838 1923)
Mereka
membuktikan bahwa Eter (merupakan medium merambatnya cahaya) sebenarnya tidak
ada. Apabila ada akibat gerak translasi bumi akan menimbulkan angin Eter yang
dapat mempengaruhi berkas cahaya.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
1) Sejarah
perkembangan fisika memiliki karakteristik periode-periode yang dapat
dibagi ke dalam empat periode, di mana setiap periode mempunyai karakteristik
tertentu. Pembagian tersebut didasarkan pada ada tidaknya perubahan paradigma
dalam setiap periodenya. Periode pra-sains berlangsung cukup lama, yaitu sampai
dengan tahun 1500. Periode ini ditandai adanya unsur mitologi, dimana validasi
sains tidak diperlukan. Kemudian periode awal sains dimulai ketika Galileo
memperkenalkan cara baru mengamati fenomena sains melalui kegiatan eksperimen.
Periode ketiga dikenal dengan periode sains klasik, dimana pengamatan masih
bersifat makroskopis. Dalam periode ketiga tidak terjadi perubahan paradigma.
Berikutnya periode sains modern dengan sifat pengamatan sangat mikroskopis.
2) Sejarah
penemu gelombang dan cahaya :
§ Christian
Huygens (1629-1695) seorang ilmuwan berkebangsaan Belanda, menyatakan bahwa
cahaya pada dasarnya sama dengan bunyi dan berupa gelombang. Dasar teori dari
perambatan gelombang elektromagnetik pertama kali dijelaskan pada 1873 oleh
James Clerk Maxwell dalam papernya di Royal Society mengenai teori dinamika
medan elektromagnetik (bahasa Inggris: A dynamical theory of the
electromagnetic field), berdasarkan hasil kerja penelitiannya antara 1861 dan
1865.
§ Pada
1878 David E. Hughes adalah orang pertama yang mengirimkan dan menerima
gelombang radio ketika dia menemukan bahwa keseimbangan induksinya menyebabkan
gangguan ke telepon buatannya.
§ Heinrich
Rudolf Hertz (1886-1888), pertama kali membuktikan teori Maxwell melalui
eksperimen. Orang
yang berjasa menemukan gelombang FM adalah Edwin Howard Armstrong yang dikenal
sebagai “Bapak penemu radio FM”.
3.2
SARAN
Saran
kami bagi pembaca, khususnya pendidik Fisika yaitu kita harus memahami sejarah
perkembangan dari ilmu Fisika. Fisika merupakan konsep dasar yang harus
dikuasai para pendidik karena dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan dan dapat
membantu pendidik dalam menjelaskan materi perkembangan ilmu Fisika kepada para
peserta didik.
EVALUASI
A.
Pilihlah Salah Satu Jawaban Yang
Paling Tepat !
1. Fisika
adalah sains atau ilmu yang mempelajari tentang . . .
a.
Alam semesta . d.
Kehidupan
b.
Unsur dan senyawa c. Inti atom
Jawab: a. Alam semesta
2. Sejarah fisika sepanjang yang telah
diketahui telah dimulai pada tahun sekitar......
a.
2700 SM . d. 2300SM
b.
2500 SM e.
2400 SM
Jawab: e. 2400 SM
3. Menurut Richtmeyer, sejarah
perkembangan ilmu Fisika dibagi dalam . . . periode.
a.
7 c.
5
b.
6 d.
4
Jawab: d. 4
4. Periode
pra sains (purbakala) termasuk periode pertama yang terjadi mulai dari zaman
yunani sampai tahun.....
a.
1890 d.
1770
b.
1880 e.
1550
c.
1800
Jawab: e. 1550
5. Penemuan
standar berat, pengukuran, dan koin atau mata uang sudah ada sejak periode . .
.
a. Fisika
modern c.
Pra-sains
b. Fisika
klasik e.
Awal sains
c. Fisika
matematika
Jawab: c. Fisika matematika
6.
Teori Geosentris dikemukakan oleh
Aristoteles artinya adalah . . .
a. Bumi sebagai pusat tata surya b.
Matahari sebagai pusat tata surya
b. Batu sebagai
pusat tata surya c.
Air sebagai pusat tata surya
Jawab: a. Bumi sebagai pusat tata surya
7. Periode awal manusia berfikir
mengenai darimana dan bagaimana proses bumi ini terbentuk yaitu pada
periode . . .
a. Pra-sains
b. Fisika modern
c. Awal
sains
d. Fisika Klasik
Jawab: c. Awal
sains
8. Pencetus
metoda saintifik dalam penelitian adalah . . .
a.
Galileo
b.
Aristoteles
c.
Maxwell
d.
Einstein
Jawab: a.
Galileo
9. Menurut
Richtmeyer, periode sains klasik
termasuk periode ketiga yang dimulai dari tahun . . .
a.
1550 s/d 1800
b.
1440 s/d 1500
c.
1800 s/d 1890
d.
1981 s/d 2000
Jawab : c. 1800 s/d 1890
10.
Di bawah ini adalah contoh-contoh
pemikiran pada zaman fisika klasik, kecuali
. . . .
a. Mekanika
Klasik c.
Termodinamika Klasik
b. Elektrodinamika
Klasik d.
Heliosentris
Jawab: d. Heliosentris
11. Siapa orang yang berjasa menemukan
gelombang FM yang dikenal sebagai “Bapak
penemu radio FM”?
a.
Westinghouse c.
Wilhelm Rontgen
b.
Edwin
Howard Armstrong d.
William Crookes
Jawab:
b. Edwin Howard Armstrong
12.
Pada
tahun berapa Armstrong mendapat izin untuk mendirikan stasiun radio FM pertama
yang didirikan di Alpine, New Jersey?
a.
1940 c.
1944
b.
1942 d.
1946
Jawab:
a. 1940
13.
Pada
tahun brapa Institut Franklin memberi penghargaan kepada Armstrong berupa
medali Franklin yang merupakan salah satu penghargaan tertinggi komunitas
ilmuwan?
a.
1944 c.
1942
b.
1943 d.
1941
Jawab:
d. 1941
14.
Dasar
teori dari perambatan gelombang elektromagnetik pertama kali dijelaskan pada
1873 oleh…………..
a.
Westinghouse c.
James Clerk Maxwell
b.
Edwin
Howard Armstrong d.
William Crookes
Jawab:
c. James Clerk Maxwell
15.
Siapa
yang pertama kali membuktikan teori Maxwell melalui eksperimen?
a.
Westinghouse c.
James Clerk Maxwell
b.
Heinrich
Rudolf Hertz d.
William Crookes
Jawab:
b. Heinrich Rudolf Hertz
16.
Sekitar
abad ke berapa Maxwell menyatakan persamaannya yang cukup mengejutkan dunia
Fisika yang salah satunya menyatakan adanya gelombang elektromagnetik?
a.
19 c.
21
b.
20 d.
22
Jawab:
a. 19
17. Siapa
orang pertama yang mengirimkan dan
menerima gelombang radio?
a. Thomas
Young c.
Christian Huygen
b. David
E. Hughes d.
Aristoteles
Jawab:
David E. Hughes
18.
Siapa
yang menemukan adanya sinar katoda pada tahun 1859?
a.
Hittorf c.
Wilhelm Rontgen
b.
William
Crookes d.
Julius Plucker
Jawab:
d. Julius Plucker
19.
Pada
tahun berapa Becquerel menemukan adanya sifat radioaktif pada uranium?
a.
1893 c.
1895
b.
1894 d.
1896
Jawab: d. 1896
20. Siapa yang melanjutkan eksperimen di kerjakan
oleh Thomas Young?
a.
Thomas Young b. David E. Hughes
b.
Christian Huygen c. Augustin Fresnel
Jawab: c. Augustin Fresnel
21. Cahaya adalah energi
berbentuk gelombang elekromagnetik
yang kasat mata
dengan panjang gelombang
sekitar ....
a. 380–750
nm
b. 360-750
nm
c. 280-750
nm
d.
300-750 nm
Jawab: a. 380–750 nm
22. Yang
bukan merupakan sifat – sifat cahaya adalah...
a. Refraksi
b. Interaksi
c. Refleksi
d. Polarisasi
Jawab:
b. Interaksi
23.
Salah satu ilmuwan menganggap bahwa kecepatan cahaya
terbatas dan bahwa disebarluaskan melalui media dengan cara yang analog dengan
propagasi suara. Siapakah ilmuwan tersebut ?
a. Roger
Bacon
b. Sir
Isaac Newton
c. Euclid
d. Robert
Grosseteste
Jawab: a. Roger
Bacon
24.
Dari pernyataan – pernyataan di bawah ini, manakah
yang merupakan inti dari teori Maxwell tentang Gelombang Elektromagnetik ?
1.kecepatan
cahaya dalam air lebih kecil dari pada kecepatan cahaya dalam udara.
2.
Perubahan medan listrik dapat menghasilkan medan
magnet.
3.
Cahaya termasuk gelombang elektromagnetik. Cepat
rambat gelombang dan permeabilitas & elektromagnetik (c) tergantung dari
permitivitas ( (μ) zat.
4.
objek yang dilihat mengeluarkan cahaya yang kemudian
ditangkap mata sehingga bisa terlihat.
a.
1 dan 2
b.
2 dan 3
c. 3 dan 4
d. 1 dan 4
e. 4 saja
Jawab: b. 2 dan 3
25.
Siapakah ilmuwan Muslim pertama yang mencurahkan
pikirannya untuk mengkaji ilmu optik ?
a.
Ibnu Sahl
b.
Al-Haitham
c.
Kamal Al-Din Alfarisi
d.
Al-Kindi
Jawab: d. Al-Kindi
26.
Pada tahun berapakah Ibnu Sahl mengkaji ilmu optik
serta melakukan eksperimen pertamanya tentang penyebaran cahaya terhadap
berbagai warna ?
a.
956 M
b.
1267 M
c.
965 M
d.
1040 M
Jawab: c. 965 M
27. Pada puncak optika klasik, cahaya
didefinisikan sebagai gelombang elektromagnetik dan memicu serangkaian penemuan
dan pemikiran. Nah, pendapat Ibnu Sahl tetang definisi cahaya ?
a.
perjalanan cahaya dalam garis
lurus dan menjelaskan hukum refleksi
b.
sifat cahaya memiliki arti
khusus dalam filsafat alam dan menekankan pentingnya matematika dan geometri di
mereka belajar
c.
menemukan hukum refraksi
(pembiasan) yang secara matematis setara dengan hukum Snell
d.
Perubahan medan listrik dapat menghasilkan medan
magnet.
Jawab: c. menemukan hukum
refraksi (pembiasan) yang secara matematis setara dengan hukum Snell
28.
ilmuwan yang teorinya di terbitkan dalam sebuah
karyanya Traite de Lumiere pada tahun 1690 M adalah...
a. Euclid
b. Robert
Grosseteste
c. Maxwell
d. Huygens
Jawab: d. Huygens
29. Refraksi
(pembiasan) yaitu terdiri dari 2 hukum pembiasan. Ibnu Sahl
menemukan hukum refraksi (pembiasan) yang secara matematis setara dengan hukum
Snell. Dia menggunakan hukum tentang pembiasan cahaya untuk
....
a. Perbandingan
sinus sudut datang dan sinus sudut bias adalah konstan.
b.
memperhitungkan bentuk-bentuk lensa dan cermin yang
titik fokus cahayanya berada di sebuah titik di poros.
c.
Membiaskan cahaya pada medium perantara
d.
mengkaji ilmu optik dengan kualitas riset yang tinggi
dan sistematis
Jawab: b. memperhitungkan bentuk-bentuk lensa dan
cermin yang titik fokus cahayanya berada di sebuah titik di poros.
30. Wilhelm
Conrad Röntgen adalah seorang ilmuwan fisika yang berasal dari..
a.
Inggris
b.
Belanda
c.
Skotlandia
d.
Jerman
Jawab: d. Jerman
31.
Pada tahun berapakah Albert Abraham Michelson
mengemukakan pendapatnya tentan cahaya ?
a.
1838 - 1923
b.
1845-1923
c.
1852 - 1943
d.
1852 – 1931
e.
1858 – 1947
Jawab : d. 1852-1931
32.
seorang ilmuwan berkebangsaan Inggris (Scotlandia)
menyatakan bahwa cepat rambat gelombang elektromagnetik sama dengan cepat
rambat cahaya yaitu....
a.
3×106 m/s
b.
3×108 m/s
c.
3×109 m/s
d.
3×10-8 m/s
Jawab: 3×108 m/s
33.
Dari pernyataan – pernyataan di bawah ini, manakah yang merupakan inti dari teori Maxwell tentang Gelombang
Elektromagnetik ?
1. kecepatan cahaya dalam air lebih kecil dari pada kecepatan cahaya dalam
udara.
2. Perubahan medan listrik dapat menghasilkan medan magnet.
3. Cahaya termasuk gelombang elektromagnetik. Cepat rambat gelombang dan
permeabilitas & elektromagnetik (c) tergantung
dari permitivitas ( (μ) zat.
4. objek yang dilihat mengeluarkan cahaya yang kemudian ditangkap mata
sehingga bisa terlihat.
a.
1 dan 2 c.
2 dan 3
b.
3 dan 4 d.
1 dan 4
Jawab: c. 2 dan 3
34. Pada tahun
berapakah Ibnu Sahl mengkaji ilmu optik serta melakukan eksperimen pertamanya tentang penyebaran cahaya terhadap berbagai
warna ?
a.
956 M c.
1267 M
b.
965 M d.
1040 M
Jawab: b. 965 M
35. Suatu
berkas cahaya dengan panjang gelombang 6,0 x 10-5 cm masuk dari
udara kedalam balok kaca yang indeks biasnya 1,5. Panjang gelombang cahaya
didalam kaca sama dengan...
a. 7,5
x 10-5 cm
b. 6,0
x 10-5 cm
c. 4,5
x 10-5 cm
d. 4,0 x 10-5 cm
e. 3,0
x 10-5 cm
Pembahasan:
n2
/ n1 = λ1 / λ2
1,5 / 1 = 6
x 10-5 / λ2
λ2 = 4. 10-5
36. Deviasi
minimum suatu sinar oleh prisma....
a. Menjadi lebih kecil jika sudut puncaknya
lebih besar
b. Menjadi
lebih besar jika sudut puncaknya lebih besar
c. Tidak
bergantung pada panjang gelombang sinar
d. Tidak
bergantung pada frekuensi sinar
e. Sama
dengan sudut puncaknya
37.
Pada abad berapa Galileo membuka penggunaan
eksperimen untuk memastikan kebenaran teori fisika, yang merupakan kunci dari metode sains?
a.
Awal abad 16 c. Awal abad 17
b.
Akhir abad 16 d.
Akhir abad 17
38.
Pada tahun berapa Isaac Newton menerbitkan Filosofi Natural
Prinsip Matematika, yang memberikan penjelasan yang jelas dan teori fisika
yang sukses: Hukum gerak Newton, yang merupakan
sumber dari mekanika klasik; dan Hukum Gravitasi
Newton, yang menjelaskan gaya dasar gravitasi?
a.
1687 c. 1680
b.
1686 d.
1678
39.
Siapa yang mempertunjukkan konversi kerja mekanika ke dalam
panas pada tahun 1798?
40.
Siapa yang menyatakan hukum konservasi energi, dalam bentuk
panas juga dalam energi mekanika pada tahun 1847?
41.
Sejak abad
berapa kebanyakan fisikawan perseorangan
mengkhususkan diri meneliti dalam fisika teoretis atau fisika eksperimental saja?
a.
19 c.
21
b.
20 d. 22
42.
Lompatan-lompatan
besar dalam sejarah perkembangan sains banyak terjadi pada abad ke…………
a.
20 c.
22
b.
21 d.
23
43.
Prinsip-prinsip
mekanika Newton dipacu secara spektakuler oleh temuan mesin Uap pada tahun 1765
oleh………….
a.
James Joule c. James Watt
44.
Selama berapa abad
para ilmuwan sepakat bahwa Newton telah membuat garis besar system of the
world?
a.
1 abad c.
3 abad
b.
2 abad d.
4 abad
45.
Sampai akhir abad
ke berapa para ilmuwan telah memiliki gambaran komprehensif tentang bagaimana
kerja dunia?
a.
22 c.
20
b.
21 d.
19
46.
Siapa yang
mengungkapkan pandangannya bahwa Newton adalah Jenius terbesar yang pernah ada
seabad setelah Newton?
a.
James Watt c. Lagrange
b.
Aleksander Pope d. Guru Max Planck
47.
Siapa yang sempat
berujar bahwa fisika sudah tamat riwayatnya dan sudah menjadi jalan buntu?
a.
James Watt c.
Lagrange
b.
Aleksander Pope d. Guru Max Planck
48.
Siapa yang
berpendapat bahwa pergeseran paradigma dibarengi oleh suatu revolusi
pengetahuan?
a.
Thomas Khun c. James Watt
b.
Aleksander Pope d. Lagrange
49.
Siapa yang merilis
Teori relativitas khusus tahun 1905 yang memperlihatkan bahwa hanya gerak
relatif yang dapat diamati, bergantung dari gerakan pengamatnya?
a.
Thomas Khun c. James Watt
b.
Einstein d.
Lagrange
50.
Pada tahun berapa
Einstein mendapatkan hadiah Nobel sebagai penghargaan atas kerja kerasnya dalam
bidang Fisika?
a.
1920 c.
1922
b.
1921 d.
1923
51.
Siapa yang
menemukan adanya sinar katoda pada tahun 1859?
c.
Hittorf c.
Wilhelm Rontgen
d.
William Crookes d. Julius Plucker
52.
Pada tahun berapa
Becquerel menemukan adanya sifat radioaktif pada uranium?
c.
1893 c.
1895
d.
1894 d.
1896
53.
Siapa orang yang
berjasa menemukan gelombang FM yang
dikenal sebagai “Bapak penemu radio FM”?
c.
Westinghouse c. Wilhelm
Rontgen
d.
Edwin Howard Armstrong d. William Crookes
54.
Pada tahun berapa
Armstrong mendapat izin untuk mendirikan stasiun radio FM pertama yang
didirikan di Alpine, New Jersey?
c.
1940 c.
1944
d.
1942 d.
1946
55.
Pada tahun brapa
Institut Franklin memberi penghargaan kepada Armstrong berupa medali Franklin
yang merupakan salah satu penghargaan tertinggi komunitas ilmuwan?
c.
1944 c.
1942
d.
1943 d.
1941
56.
Dasar teori dari
perambatan gelombang elektromagnetik pertama kali dijelaskan pada 1873
oleh…………..
c.
Westinghouse c. James Clerk Maxwell
d.
Edwin Howard
Armstrong d. William
Crookes
B.
SOAL
ESSAY
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan bena,singkat,
tepat,dan jelas !
1. Jelaskan
pengertian dari ilmu Fisika !
Jawab:
Fisika (dalam bahasa inggris “Physic”) ialah ilmu yang mempelajari aspek-aspek
alam yang dapat dipahami dengan dasar-dasar pengertian terhadap prinsip-prinsip
dan hukum-hukum elemennya.
2. Siapakah
yang membagi perkembangan ilmu fisika ke dalam 4 periode ?
Jawab:
Richtmeyer
3. Sebutkan
4 periode sejarah
perkembangan ilmu Fisika menurut Richtmeyer !
Jawab: Sejarah perkembangan ilmu
Fisika, yaitu :
1)
Periode Pra-Sains (Antara
zaman purbakala s/d 1550)
2)
Periode Awal Sains (1550 s/d
1800)
3)
Periode Fisika Klasik (1800
s/d 1890)
4)
Periode Fisika Modern (1890
s/d saat ini)
4. Jelaskan
perkembangan ilmu fisika pada periode pra sains !
Jawab:
Menurut
Richtmeyer, periode pra sains (purbakala) termasuk periode pertama yang terjadi
mulai dari zaman yunani sampai tahun 1550an. Pada periode pertama ini
dikumpulkan berbagai fakta fisis yang dipakai untuk membuat perumusan empirik.
Dalam periode pertama ini juga belum ada penelitian yang sistematis.
5. Jelaskan
beberapa penemuan pada periode pra sains !
Jawab:
Penemuan-penemuan pada periode pra
sains yaitu :
a.
2400000 SM – 599 SM
Di
bidang astronomi sudah dihasilkan Kalender Mesir dengan 1 tahun = 365 hari,
prediksi gerhana, jam matahari, dan katalog bintang. Dalam Teknologi sudah ada
peleburan berbagai logam, pembuatan roda, teknologi bangunan (piramid), standar
berat, pengukuran, koin (mata uang).
b.
600 SM – 530 M
Perkembangan
ilmu dan teknologi sangat terkait dengan perkembangan matematika.
c.
530 M – 1450 M
Mundurnya
tradisi sains di Eropa dan pesatnya perkembangan sains di Timur Tengah. Dalam
kurun waktu ini terjadi Perkembangan Kalkulus.
d.
1450 M- 1550
Ada
publikasi teori heliosentris dari Copernicus yang menjadi titik penting dalam
revolusi saintifik. Sudah ada arah penelitian yang sistematis.
6. Sebutkan
tokoh-tokoh fisika pada periode pra-sains (antara
zaman purbakala s/d1550)!
Jawab:
1)
Thales (620-547 SM)
2)
Anaksimandross (609-546 SM)
3)
Anaksimenes (585-525 SM)
4)
Empedocles (490-430 SM)
5)
Leucippos (5 SM)
7. Pada tahun 384-322 SM, Aristoteles
mengemukakan teori Geosentris, Jelaskan
!
Jawab: Geosentris
yaitu (Bumi sebagai pusat tata surya) yang kemudian di awal abad ke-2 Claudius
Ptolemaus juga mengungkapkan teori tersebut
8. Periode awal sains dimulai sejak tahun berapa ?
Jawab : Tahun 1550 s/d 1800an.
9. Jelaskan
perkembangan ilmu fisika pada periode awal sains !
Jawab:
Periode awal sains merupakan periode
awal manusia berfikir mengenai darimana dan bagaimana proses bumi ini
terbentuk. periode kedua ini mulai dikembangkan metoda
penelitian yang sistematis dengan Galileo dikenal sebagai pencetus metoda
saintifik dalam penelitian.
10. Sejak
tahun berapa periode fisika klasik dimulai ?
Jawab: Periode Fisika Klasik (1800 s/d 1890).
11. Sebutkan
Contoh-contoh pemikiran pada zaman periode fisika klasik !
Contoh-contoh pemikiran pada zaman
periode fisika klasik yaitu :
a) Mekanika
Klasik (Mekanika Newtonian)
b) Elektrodinamika
Klasik
c) Termodinamika
Klasik
d) Teori
Relativitas Umum.
12. Jelaskan
perkembangan ilmu fisika pada periode Fisika Modern (1890 s/d
saat ini)
Jawab:
Dalam periode fisika modern dikembangkan teori-teori yang lebih umum yang dapat
mencakup masalah yang berkaitan dengan kecepatan yang sangat tinggi
(relativitas) atau dan yang berkaitan dengan partikel yang sangat kecil (teori
kuantum).
13. Siapa
Ilmuwan yang menyatakan bahwa setiap titik pada daerah yang tersinari cahaya,
mengeluarkan sinar cahaya ke segala arah, namun hanya satu sinar dari setiap
titik yang masuk ke mata secara tegak lurus yang dapat dilihat ?
Jawab:
Ilmuwan Abu Ali Hasab Ibn
Al-Haitham (965–sekitar 1040).
14. Jelaskan
teori gelombang oleh Chrisiaan Huygens (1629-1695) !
Jawab:
Teori Gelombang oleh Chrisiaan
Huygens (1629-1695), menyatakan bahwa cahaya
dipancarkan ke segala arah sebagai gelombang seperti bunyi. Perbedaan antara
keduanya hanya pada frekuensi dan panjang gelombang saja.
15. Jelaskan
tiga aturan gejala kelistrikan !
Jawab:
Tiga
aturan gejala kelistrikan, antara lain sebagai berikut :
a) Hukum
Coulomb : Muatan listrik menghasilkan medan listrik yang kuat.
b) Hukum
Biot-Savart : Aliran muatan (arus) listrik menghasilkan medan magnet
disekitarnya.
c)
Hukum Faraday : Perubahan medan magnet
(B) dapat menimbulkan medan listrik (E)
16. Apa yang dimaksud
dengan fenomena “regenerasi radio”?
Jawab:
Gelombang
elektromagnetik yang datang dari sebuah transmisi radio dan dengan cepat
memberi sinyal balik melalui tabung. Hanya sesaat, kekuatan sinyal akan
meningkat sebanyak 20.000 kali per detik.
17.
Bagaimana perbedaan antara
gelombang AM dan FM?
Jawab: AM adalah modulasi amplitude sedangkan FM adalah modulasi frekuensi.
Sinyal suara tidak dapat langsung dipancarkan karena sinyal suara bukan
gelombang elektromagnetik. Jika sinyal suara tersebut diubah menjadi gelombang
elektromagnetik sekalipun, berapa panjang antena yang dibutuhkan. Untuk dapat
mengirimkan sinyal suara dengan lebih mudah, sinyal suara tersebut terlebih
dahulu ditumpangkan pada sinyal radio dengan frekuensi yang lebih tinggi dari
sinyal suara tersebut (FM).
18.
Bagaimana cara Herzt membuktikan adanya radiasi gelombang elektromagnetik Maxwell?
Jawab:
Hertz
mencoba membuat rangkaian pemancar sederhana dengan bantuan trafo untuk
memperkuat tegangan dan kapasitor sebagai penampung muatannya. Karena ada arus
pergeseran pada gap pemancar, diharapkan ada radiasi gelombang elektromagnetik
yang akan dipancarkan. Karena secara teori, dari percikan yang muncul akan
dihasilkan gelombang elektromagnetik. Alhasil, pada rangkaian loop penerima
yang hanya berupa kawat berbentuk lingkaran yang tanpa diberikan sumber
tegangan apapun, ternyata muncul percikan listrik pada gap-nya. Ini membuktikan
ada listrik yang mengalir melalui radiasi suatu benda.yang akhirnya
terhantarkan ke loop. Kemudian Hertz
mencoba untuk menghitung frekuensi pada loop. Ternyata frekuensi yang
dihasilkan sama dengan frekuensi pemancar. Ini artinya listrik pada loop
berasal dari pemancar itu sendiri. Maka terbuktilah radiasi gelombang
elektromagnetik Maxwell.
19. Bagaimanakah
teori yang diungkapkan Al-Kindi mengenai cahaya?
“Secara lugas, Al-Kindi menolak konsep tentang penglihatan yang dilontarkan
Aristoteles. Dalam pandangan ilmuwan Yunani itu, penglihatan merupakan bentuk
yang diterima mata dari obyek yang sedang dilihat. Namun, menurut Al-Kindi penglihatan
justru ditimbulkan daya pencahayaan yang berjalan dari mata ke obyek dalam
bentuk kerucut radiasi yang padat”
20. Sebutkan
minimal 2 ilmuwan yang kamu ketahui serta penemuannya!


21. Apa yang
melatarbelakangi Kamal Al-Din Al-Farisi mempertimbangkan pendapat dari Ibnu
Haytham ? jelaskan !
“Dalam
pandangannya, tak semua teori optik yang diajukan Ibnu Haytham menemukan
kebenaran. Menurut Ibnu Haytham, pelangi merupakan cahaya matahari dipantulkan
awan sebelum mencapai mata. Teori yang dicetuskan Ibnu Haytham itu dinilainya
mengandung kelemahan, karena tak melalui sebuah penelitian yang terlalu baik.
Al-Farisi kemudian mengusulkan sebuah teori baru tentang pelangi. Menurut dia,
pelangi terjadi karena sinar cahaya matahari dibiaskan dua kali dengan air yang
turun. Satu atau lebih pemantulan cahaya terjadi di antara dua pembiasan. Al-Farisi
membuktikan teori tentang pelanginya melalui eksperimen yang luas menggunakan
sebuah lapisan transparan diisi dengan air dan sebuah kamera obscura.”
22. Bagaimanakah
pendapat Sir Isaac Newton mengenai teori optiknya ?
“ilmuwan
berkebangsaan Inggris ini berpendapat bahwa dari sumber cahaya dipancarkan partikel-partikel yang sangat kecil dan
ringan ke segala arah dengan kecepatan yang sangat besar. Bila
partikel-partikel ini mengenai mata, maka manusia akan mendapat kesan melihat
benda tersebut.”
23. Jelaskan alasan
– alasan Sir Isaac Newton setelah mengungkapkan teorinya tentang optik !



24. Sebutkan 3
ilmuwan yang mendukung kesimpulan Maxwell mengenai cahaya serta jelaskan masing
– masing pendapat mereka!



25. Siapakah
ilmuwan yang berhasil menerangkan
gejala fotolistrik dengan menggunakan teori Planck. Jelaskan !
Fotolistrik adalah peristiwa terlepasnya elektron dari suatu logam yang
disinari dengan panjang gelombang tertentu. Pada efek fotolistrik, besarnya kecepatan elektron yang terlepas dari logam
ternyata tidak bergantung pada besarnya intensitas cahaya yang digunakan untuk
menyinari logam tersebut
26. Jelaskan
inti teori Maxwell mengenai gelombang
elektromagnetik!
Inti teori
Maxwell mengenai gelombang elektromagnetik adalah:
a. Perubahan
medan listrik dapat menghasilkan medan magnet.
b. Cahaya termasuk gelombang elektromagnetik. Cepat rambat gelombang dan
permeabilitas & elektromagnetik (c) tergantung
dari permitivitas ( (μ) zat.
27. Jelaskan
temuan Albert Abraham Michelson (1852 - 1931) dan Edward Morley (1838 - 1923) !
Mereka membuktikan bahwa Eter (merupakan medium
merambatnya cahaya) sebenarnya tidak ada. Apabila ada akibat gerak translasi
bumi akan menimbulkan angin Eter yang dapat mempengaruhi berkas cahaya.
28. Peristiwa
dispersi terjadi saat....
Jawab:
Cahaya polikromatik mengalami pembiasaan oleh prisma
29. Suatu
berkas cahaya tak terpolarisasi merambat pada arah sumbu-X menuju ke sebuah polarisator yang mampu memisah berkas datang
menjadi dua berkas, yaitu berkas A
terpolarisasi hanya searah sumbu-Z dan berkas B
yang terpolarisasi pada arah sumbu-Y.
Berkas cahaya kemudian dilewatkan lagi ke polarisator kedua dengan orientasi
yang sama dengan polarisator pertama. Persentase perubahan intensitas berkas B setelah lewat polarisator kedua
adalah....
Jawab:
0%. Karena
cahaya merambat pada sumbu x, sedangkan berkas A dan B hanya bisa
mempolarisasikan pada arah sumbu y dan z, maka tidakn ada intensitas cahaya
yang berkurang sama sekali.
DAFTAR PUSTAKA
Narinder, Kumar. 2008. Comprehensive
physics XII. Laxmi publications
Poedjiadi, Anna, 2007. Sains
Teknologi Masyarakat. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Purwanti, Endang. 2009. Fisika.
Klanten : Intan prawira.
Syamsir, Elvira. 2008, 19 Maret.
Sejarah Perkembangan Filsafat Sains
(http://id.shvoong.com/humanities/philosophy/1787015-sejarah-perkembangan-filsafat
sains/#ixzz1cXmrsIv3. [2 November 2011])
http://physicsb09umm.blogspot.com/2012/06/sejarah-fisikaperkembangan-sains.html,
diakses Selasa,25 februari 2014
Purnawinadi.
2014. Sejarah dan perkembangan ilmu
fisika.http://purnawinadi.blogspot.com/2014/01/sejarah-dan-perkembangan-ilmu-fisika.html,
diakses Selasa, 25 februari 2014
diakses
Jum’at,28 februari 2014
http://mustofaabihamid.blogspot.com/2011/04/sejarah-perkembangan-gelombang.html,
diakses Jum’at,28 februari 2014.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
selesai baca, di koment yaa
no plagiat
thanks